Sukses

Mematikan, 5 Infeksi Bakteri Ini Bisa Merenggut Nyawa

Ini sejumlah infeksi bakteri yang dianggap berbahaya jika lambat ditangani.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum diciptakannya antibiotik, sejumlah infeksi bakteri ini sering kali dialami oleh banyak orang. Karena lama dan kurang mendapat penanganan yang tepat, bakteri ini justru berkembang lebih banyak dan menyebabkan infeksi yang parah pada tubuh hingga menyebabkan kematian.

Meski saat ini penicillin yang kerap ditemukan pada antibiotik sudah ditemukan. Namun, bakteri ternyata bisa resisten terhadap obat. Oleh karena itu, dirangkum dari List Verse, berikut sejumlah bakteri yang dianggap berbahaya dan mematikan jika sudah terinfeksi.

1. E.coli

Bakteri E.coli bisa dibilang berbahaya karena menghasilkan zat yang disebut 'Shiga toxin'. Biasanya orang-orang yang mendapatkan bakteri dari makanan dan air yang terkontaminasi oleh kotoran.

Apabila sudah mencapai tahap yang parah, bakteri akan menyebabkan kolitis hemoragik. Orang yang kondisi tersebut akan mengalami diare parah sampai berdarah, Jika tidak diobati, korban akan mengalami dehidrasi, kerusakan ginjal hingga kehilangan darah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Demam berdarah

Demam berdarah sampai saat ini masih diwaspadai oleh banyak orang. Di abad 18 dan 19, demam berdarah dianggap sebagai pembunuh yang kerap mengintai anak-anak.

Meski tanda awalnya disertai dengan radang tenggorokan. Demam ini juga disusul dengan demam tinggi hingga akhirnya muncul ruam merah yang diakibatkan infeksi bakteri Streptococcus.

Jika lambat ditangani, bakteri menyebabkan gangguan kesehatan lainnya pada tubuh, meliputi ginjal, jantung, sampai berujung pada kematian.

Beruntungnya, kini demam berdarah mudah diobati dengan antibiotik. Walaupun masih berpotensi dapat menyebabkan kematian dan cedera jangka panjang bagi korban jika tidak menerima perawatan yang cepat.

3 dari 5 halaman

3. Tuberkulosis

Dianggap mematikan karena bakteri mycobacterium tuberculosis menjadi penyebab utama terjadinya infeksi paru-paru. Diabad ke 19 dan 20, penyakit ini membuat takut banyak orang apalagi penyebarannya secara menular sebelum vaksin berkembang.

Biasanya penderitanya akan mengalami batuk berdarah, kesulitan bernapas, hingga penurunan berat badan secara drastis. Jika terlamat ditangani hal ini akan menyebabkan kematian. Selain itu, bagi orang-orang yang pernah mengalami tuberkulosis dibutuhkan perawatan hingga bertahun-tahun dengan antibiotik untuk memusnahkannya secara total dari tubuh.

4 dari 5 halaman

4. Tetanus

Penyakit ini sering tercatat dari infeksi luka yang tersebar melalui tanah dan benda yang melukai kulit tubuh kita. Tetanus sendiri disebabkan oleh bakteri clostridium tetani yang bersifat neurotoksin dan menyerang sarap tepi manusia.

Sehingga dapat menyebabkan kejang otot, gertakan gigi dan spasme otot yang cukup mematahkan tulang. Selain itu, bakteri tetanus juga mampu menghancurkan sel darah merah dan leukosit. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, infeksi ini akan sangat mematikan akibat kelumpuhan otot pada pernapasan.

Obat-obatan seperti penghambat otot skeletal, antibiotik, antitoksin, globulin imun, dianggap membantu pasien bertahan hidup dari infeksi yang mematikan ini.

5 dari 5 halaman

5. Antrax

Antrax atau sering disebut penyakit sapi gila merupakan infeksi bakteri bacillus anthracis. Bakteri ini akan berkembang dan fatal jika masuk ke dalam tubuh binatang atau manusia.

Spora yang dihasilkan oleh bakteri akan menjadi racun hingga berdampak pada organ tubuh, meliputi, paru-paru dan kulit. Biasanya antrax dianggap sebagai penyakit menular dan ganas. Gejala pertama terlihat seperti gejala flu disertai nyeri dada dan sesak napas.

Biasanya orang yang meninggal akibat penyakit ini dikarenakan infeksi sudah terjadi para hingga ke aliran darah. Terkadang bakteri yang sudah menginfeksi otak dan sum-sum tulang berpotensi mengakibatkan kematian.

Terserangnya penyakit antrax bisa terjadi akibat makan daging yang kurang matang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.