Sukses

ASI hingga Cabai, Jangan Panaskan 8 Makanan Ini di Microwave

Meski banyak digunakan untuk memanaskan makanan, microwave sebenarnya memiliki reputasi yang buruk. Ini dikarenakan tidak semua makanan boleh dipanaskan dengan microwave.

Liputan6.com, Jakarta - Meski banyak digunakan untuk memanaskan makanan, microwave sebenarnya memiliki reputasi yang buruk. Ini dikarenakan tidak semua makanan boleh dipanaskan dengan microwave. Apa saja? Ini dia.

1. ASI

Menggunakan microwave memang lebih mudah ketimbang menyalakan kompor saat bayi Anda kelaparan di tengah malam. Tapi, ada banyak alasan bagus mengapa itu adalah hal yang tidak seharusnya dilakukan.

Microwave sering meninggalkan titik-titik panas di makanan karena panas yang tidak merata. Saat Anda memanaskan botol bayi, ini bisa membuat mulut si kecil melepuh.

Penelitian juga menemukan bahwa menggunakan microwave untuk memanaskan ASI dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri e-coli. Metode paling aman memanaskan ASI dengan microwave adalah dengan memanaskan segelas air sebagai gantinya. Baru masukkan botol ASI dalam air hangat itu dan itu akan panas secara merata.

2. Telur

Memanaskan kembali telur yang telah dimasak di dalam microwave adalah sesuatu yang diperbolehkan. Yang tidak diperbolehkan adalah merebus telur dalam microwave.

Dengan tidak adanya uap untuk terlepas, tekanan akan menumpuk di dalam cangkang telur sehingga ini bisa meledak. Ledakan tersebut bahkan dapat terjadi setelah telur dikeluarkan dari microwave.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Daging beku

Microwave menggunakan panas gelombang saat memanaskan makanan sehingga panasnya tidak merata. Ini tidak baik untuk makanan dengan permukaan tebal atau tipis berbeda seperti potongan daging.

Tak hanya dapat merusak daging, ini bahkan membuat bakteri berbahaya bisa menyebar ke daging Anda. Mencairkannya dari malam sebelumnya adalah cara yang paling aman.

4. Jamur

Dewan Informasi Makanan Eropa telah mengeluarkan peringatakan khusus tentang jamur yang dipanaskan kembali. Jamur hanya aman dikonsumsi 24 jam setelah dimasak.

Setelahnya, jamur harus dipanaskan secara menyeluruh hingga 158 derajat yang tak bisa dilakukan oleh microwave. Ini dikarenakan protein dalam jamur cepat rusak sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Akan tetapi, jamur olahan atau kalengan adalah pengecualian.

 

3 dari 4 halaman

5. Ayam

Sisa ayam memiliki risiko kontaminasi bakteri salmonella yang tinggi. Memanaskan kembali ayam dalam microwave dapat membuat bakteri berbahaya ini subur di ayam Anda. Jika ingin memanaskan daging ayam sisa, gunakan kompor.

6. Cabai

Cabai mengandung zat kimia yang disebut capsaicin yang membuat rasanya pedas. Capsaicin juga digunakan untuk membuat semprotan merica dan bahan kimia itu dapat merembes keluar dalam kabut berbahaya bila Anda memanaskan cabai di microwave. Anda dapat merusak mata atau tenggorokan Anda bila terlalu dekat dengan kabut tersebut.

 

4 dari 4 halaman

7. Wortel

Wortel penuh dengan segala kebutuhan tubuh termasuk vitamin dan mineral. Kandungan mineral wortel sangat tinggi sehingga sayuran ini sering terbakar di microwave. Lebih baik memanaskannya dengan kompor atau oven.

8. Apapun makanan dalam wadah plastik

Orang-orang akhirnya mulai menyadari bahayanya makanan dalam wadah plastik yang dipanaskan dengan microwave. Bahan-bahan kimia di wadah ini bisa masuk ke dalam makanan dan menyebabkan sejumlah efek pada kesehatan.

Para ahli mengklaim bahwa wadah plastik yang terbaik sekalipun bisa berbahaya jika usianya sudah cukup lama dan tergores. Pindahkan makanan ke wadah lain jika ingin memanaskannya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.