Sukses

12 Tanda Orang Akan Menemui Ajal dari Kacamata Medis

Dunia medis bisa mendeteksi ketika seseorang yang sedang sakit sudah mendekati kematian.

Liputan6.com, Jakarta - Kematian adalah sebuah takdir yang sudah dikehendaki oleh Tuhan. Tak ada satupun yang dapat menebak umur manusia, karena itu merupakan rahasia Illahi.

Namun, dunia medis bisa mendeteksi ketika seseorang yang sedang sakit sudah mendekati kematian. Ternyata, hal itu bisa diketahui melalui ciri-ciri fisik.

Perlu diingat, ciri-ciri fisik ini tidak dialami oleh mereka yang berpulang secara mendadak. Akan tetapi, seperti dikutip Hellosehat.com, ciri-ciri ini merupakan tanda umum yang biasanya terjadi pada orang yang mendekati ajal.

1. Aliran darah melambat

Karena aliran darah bermasalah, kulit akan terlihat seperti berbintik-bintik dan mengalami perubahan warna. Bintik dan warna kebiruan pada kulit yang terlihat di bagian atas tubuh, yaitu dari pinggul hingga kepala, mencirikan tanda kematian yang lebih dekat dibandingkan dengan perubahan yang terlihat di bagian bawah tubuh.

2. Menurunnya aliran darah di serebral otak

Kondisi ini mengakibatkan seseorang mengalami penurunan tingkat kesadaran. Juga merasa mengantuk terus menerus dan terkadang mengalami disorientasi (linglung).

Jika orang terkasih mengalami ini, maka biarkan ia beristirahat. Namun, tetap pantau kondisinya, siapa tahu ia membutuhkan pertolongan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

3. Penurunan output jantung dan volume cairan dalam pembuluh darah

Dalam kondisi ini seseorang terkadang mengalami takikardia, atau detak jantung di atas normal saat beristirahat. Jika orang normal berdetak 60-100 kali per menit, maka orang yang mengalami takikardia umumnya lebih dari 100 detak per menit.

Selain itu, kondisi ini juga mengakibatkan seseorang mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah yang bisa mengakibatkan kegagalan organ.

4. Penurunan fungsi pada sistem kemih

Pada kondisi ini, seseorang mungkin akan mengalami inkontinensia urine atau mengompol. Anda perlu menjaga orang terkasih agar tetap bersih dan kering. Pakaikan popok untuk menghindari penggantian celana yang terlalu sering yang mungkin membuatnya tidak nyaman.

3 dari 6 halaman

5. Perubahan selera makan

Pada kondisi ini, biasanya orang yang sakit keras akan mengalami penurunan selera makan dan minum. Hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan dan dehidrasi. Jika seseorang mengalami hal ini, jangan memaksanya untuk makan atau minum. Akan tetapi, tetap pantau asupan makanan dan cairan agar tetap tercukupi.

6. Kesulitan makan

Biasanya seseorang di situasi ini akan mengalami beberapa kesulitan saat makan seperti makanan tidak ditelan, tersedak, dan batuk-batuk setelah makan. Solusinya, Anda bisa memberi orang terkasih makan-makanan lunak atau makanan yang telah dihaluskan agar makanan lebih mudah dicerna.

4 dari 6 halaman

7. Perubahan pada kulit

Perubahan pada kulit bisa berupa bintik-bintik atau perubahan warna. Biasanya, muncul bercak kehijauan atau merah gelap yang terdapat di belakang lengan atau kaki.

8. Luka dekubitus

Luka dekubitus yaitu titik nyeri yang muncul pada tubuh akibat tekanan yang terlalu besar yang terjadi pada satu area tertentu. Bintik-bintik merah yang muncul pada tonjolan tulang merupakan tanda pertama luka dekubitus. Meringankan tekanan pada luka dengan memiringkan tubuh pasien bisa menjadi solusi.

5 dari 6 halaman

9. Gangguan sistem pernapasan

Adanya retensi sekret pada faring atau saluran pernapasan bagian atas. Biasanya ditandai dengan suara napas yang berisik walaupun tidak sedang mengalami batuk. Tidur dengan posisi memiringkan kepala bisa menjadi salah satu solusi.

Anda juga bisa menaruh bantal kecil yang empuk di belakang leher untuk mengganjal kepalanya.

10. Sesak napas

Jika orang terkasih Anda mengalami hal ini, maka Anda bisa memberikan oksigen sebagai alat bantu napas.

6 dari 6 halaman

11. Mengalami cheyne-stokes respirations

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan pola pernapasan yang sangat tidak teratur. Terkadang napas bisa sangat dalam dan cepat, tetapi selanjutnya justru sangat dangkal dan lambat. Bahkan seseorang yang mengalami kondisi ini bisa mengalami henti napas selama beberapa waktu. Sering kali kondisi ini berlangsung antara 30 detik hingga 2 menit.

Mengarahkan kipas yang anginnya tidak terlalu kencang ke arah pasien bisa membantu meringankan gejala yang dirasakan. Keluarga juga perlu tahu bahwa kondisi ini normal terjadi di masa-masa kritis menjelang kematian.

12. Perubahan pada fase menjelang kematian

Secara keseluruhan, seseorang yang berada dalam fase ini akan terlihat sangat lemah dan lelah. Akibatnya, orang tersebut akan tidur dalam jangka waktu yang lebih lama.

Selain itu, seseorang juga akan mengalami kelinglungan terhadap waktu, lingkungan sekitar, bahkan orang-orang terdekatnya. Terkadang, bahkan pasien bisa terlihat seperti orang yang sedang koma.

Tak jarang, seseorang yang berada di fase ini juga akan mengatakan bahwa ia bertemu dengan orang yang telah meninggal atau mendatangi tempat-tempat asing yang tidak biasanya dilihat oleh orang lain.

Keluarga mungkin akan menganggap bahwa ini hanyalah halusinasi semata akibat reaksi obat. Namun, hal yang perlu disadari bahwa kondisi ini memang normal terjadi.

Sumber: Feed.merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.