Sukses

Mematikan, 7 Senyawa Kimia Ini Berbahaya Jika Dicampurkan

Tujuh campuran kimia yang kerap ditemukan dalam produk rumah tangga, jangan sampai dicampurkan satu sama lain karena dapat berakibat fatal.

Liputan6.com, Jakarta - Produk rumah tangga serta obat-obatan kerap digunakan oleh banyak orang untuk membantu aktivitas dan kebutuhan kita di rumah. Biasanya sejumlah orang melakukan Do It Yourself dengan mencampurkan produk tertentu atau membuatnya sendiri menurut versi kita masing-masing.

Meskipun dapat menjadi sebuah eksperimen, namun kamu harus memperhatikan bahwa ada sejumlah produk yang sebenarnya tak boleh dicampurkan satu sama lain. Jika sampai dikombinasikan, hal ini dapat berbahaya bahkan mematikan.

Oleh karena itu, yuk simak tujuh hal dalam produk rumah tangga yang tak boleh kamu campurkan satu sama lain. Jika sampai tercampur akibatnya bisa fatal dan membahayakan.

1. Menggabungkan dua produk baterai yang berbeda

(Foto: tag.ir)

Ketika remote TV sudah mulai tak berfungsi sejumlah orang akan berpikir salah satu baterai sudah melemah dan kehilangan energi. Kadangala kita mencampurkan satu produk baterai dengan yang lainnya agar remote kembali berfungsi.

Meskipun cara itu tak berbahaya dan kerap tak disadari banyak orang, sebenarnya kandungan kimia pada setiap produk bisa berbeda satu sama lain. Ada kemungkinan jika kedua baterai berbeda digunakan pada satu alat yang sama, hal ini dapat mengakibatkan kebocoran.

Dampak yang bisa terjadi justru mengakibatkan perangkat elektronik kita malah cepat rusak. Jika kamu ingin menghindari barang elektronikmu rusak, pastikan untuk memakai baterai dengan produk yang sama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Asetaminofen dan alkohol

Asetaminofen atau lebih dikenal dengan sebutan parasetamol merupakan obat yang kerap digunakan untuk meredakan nyeri, sakit kepala serta demam. Produk obat itu tidak dianjurkan untuk diminum menggunakan alkohol.

Reaksi dari alkohol dan asetaminofen dapat mengaktifkan enzim yang mengubah obat menjadi bahan kimia berbahaya. Jika sampai masuk ke dalam tubuh bahan kimia yang beraksi dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius bahkan sampai menimbulkan gejala gagal hati.  

3. Cuka dan Pemutih Baju

(Foto: simplycurt.is) campuran cuka dna pembersih baju.

Kedua produk ini sering digunakan sebagai disinfektan. Kadangkala ada orang yang mencampurkan keduanya untuk membersihkan noda pada pakaian. Eksperimen tersebut bisa dianggap berbahaya karena ketika kedua kandungan tersebut dicampurkan gas senyawa klorin yang beracun dapat terlepaskan.

Jika zat klorin bersentuhan dengan tubuhmu, mereka bisa menyebabkan efek panas yang membakar paru-paru dan mata. Selain itu, zat klorin juga dapat menimbulkan luka kibat reaksi kimia yang buruk.

3 dari 4 halaman

4. Resep obat dan jus grapefruit

Menyebut nama grapefruit meningatkan kita dengan anggur. Padahal grapefruit merupakan buah jeruk besar, hasil persilangan jeruk manis dan jeruk bali. Jus grapefruit sendiri dianggap memiliki manfaat kesehatan pada tubuh seperti mencegah diabetes dan mengendalikan metabolisme.

Meski begitu, jus satu ini tak dianjurkan untuk diminum ketika kita mengonsumsi obat-obatan karena jus grapefruit punya reaksi mematikan ketika dicampurkan dengan dosis obat resep dokter.

Hal ini dikarenakan jus anggur dapat mengubah obat resep menjadi overdosis. Reaksi jus bisa terjadi pada obat-obatan penurun kolesterol, antibiotik, dan obat-obatan untuk tekanan darah tinggi.

Jadi, jika kamu sedang minum jus saat sedang menerima asupan obat ada baiknya hindari jus satu ini.

5. Amonia dan pemutih

(Foto: Maid OK)

Kedua produk tersebut memiliki senyawa kimia aktif. Walaupun keduanya biasa digunakan dalam produk pembersih, ada baiknya kita memeriksa kandungan di dalamnya. Jika keduanya dicampur secara bersamaan, hal ini dapatt menimbukan uap kloramin beracun yang dianggap dapat berbahaya.

Selain rasa menimbulkan luka dan rasa terbakar pada pernapasan dan tenggorokan, kedua cairan ini juga dapat menimbulkan ledakan apabila kadungan amonia yang sangat tinggi ditemukan dalam campuran kedua produk tersebut.

4 dari 4 halaman

6. Cuka dan hidrogen proksida

Cuka sering kali digunakan sebagai bahan dapur dan dicampurkan ke dalam makanan. Meski begitu, ada baiknya cuka dijauhkan dengan Hidrogen Peroksida karena jika sampai tercampurkan dan disimpan secara bersamaan, keduanya dapat menghasilakan asam korosif.

Senyawa asam yang terbentuk dari campuran keduanya dianggap dapat menyebabkan kerusaan pada mata, kulit hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Hasilnya dapat menyebabkan luka permanen pada tubuh sehingga dianggap sangat berbahaya.

7. Pemutih dan alkohol gosok atau isopropyl Alcohol

(Foto: redalertpolitics.com)

Kedua zat ini tak boleh tercampur karena dapat menghasilkan pembentukan kloroform. Klorofom dianggap dapat menimbulkan kerusakan pada sistem saraf mata, paru-paru, kulit, hati serta ginjal. Bahkan, dikabarkan jika terkena papran kloroform yang sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Sedangkan, jika terkena paparan klorofm dana tingkat rendah, hal ini hanya dapat berpotensi menyebabkan rasa pusing dan mual. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.