Sukses

Beredar Obat PCC yang Bikin Gila, Warganet Saling Mengingatkan

Warganet saling mengingatkan untuk berhati-hati dengan peredaran PCC, khususnya bagi para pelajar.

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat kembali dihebohkan dengan penyalahgunaan obat terlarang. Sebelumnya ada obat jenis Flakka yang membuat geger karena pengguna bisa bertingkah layaknya zombie. Kini publik Tanah Air dihebohkan dengan beredarnya obat serupa dengan nama Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC).

Munculnya obat jenis PCC tersebut bermula ketika puluhan pelajar di Kendari mengalami kelainan mental. Korban yang didominasi remaja tersebut mengalami gejala seperti orang tidak waras, mengamuk, dan memberontak.

Kondisi mengerikan tersebut pun membuat publik, khususnya warganet resah. Pantauan Citizen6 Liputan6.com, hingga kini linimasa Twitter dibanjiri dengan kicauan warganet mengenai penyalahgunaan obat PCC.

Banyak dari mereka saling mengingatkan untuk berhati-hati dengan peredaran PCC, khususnya bagi para pelajar. 

Saking banyaknya cuitan mengenai obat PCC, perbincangan tersebut pun menjadi topik yang paling ramai dibahas warganet. Kata kunci "Kendari" bahkan menjadi berada di jajaran trending topic teratas kawasan Indonesia.

Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan jumlah pengguna obat PCC di Kendari terus bertambah. Sekitar 61 pasien telah dirawat di beberapa rumah sakit di kendari. Salah satu dari 61 korban meninggal dunia.

"Kemarin meninggal R, pelajar SD kelas VI, umur 13 tahun. Dia memang sempat dibawa ke RS, tetapi sudah terlambat," ujar Humas BNNP Sultra Adi Sak-Ray kepada Liputan6.com, Kamis (14/9/2017).

Adi menuturkan bahwa ada beberapa pasien pengguna obat PCC yang sudah pulang. Namun, masih ada pasien yang dirawat di beberapa rumah sakit.

(Ul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.