Sukses

Apakah Semua Makanan dan Minuman Mengandung Pengawet Berbahaya?

Penggunaan asam benzoat pada makanan atau minuman diizinkan, namun dalam dosis yang telah ditentukan oleh BPOM.

Liputan6.com, Jakarta Pengawet ditambahkan pada makanan atau minuman agar produk tahan lama dan tak mudah busuk. Pengawet makanan dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme pembusuk sehingga memperpanjang daya simpan. Namun, apakah pengawet aman bagi kesehatan?.

Saat ini banyak artikel yang mengatakan bahwa pengawet dapat membahayakan tubuh, pengawet dapat menyebabkan gangguan jantung, gangguan ginjal, tumor, bahkan kanker otak. Ditambah lagi dengan maraknya berita yang menyampaikan kasus keracunan akibat pengawet pada jajanan anak-anak. Lalu bagaimana dengan pengawet yang terdapat pada makanan atau minuman ringan berkemasan yang biasa kita konsumsi sehari-hari? Apakah pengawet tersebut berbahaya pula bagi kesehatan kita?.

Pada kasus keracunan makanan, dikatakan bahwa yang menyebabkan keracunan ialah penggunaan pengawet seperti boraks atau formalin pada jajanan. Begitupun pada beberapa artikel ditulis bahwa pengawet boraks dan formalin sangat berbahaya bagi tubuh. Namun, sebenarnya boraks dan formalin tidak termasuk dalam bahan pengawet.

Hanya saja beberapa pedagang nakal suka menambahakan boraks atau formalin untuk tujuan mengawetkan dagangan mereka. Boraks dan formalin tentu saja berbahaya bagi tubuh, bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa boraks dan formalin dapat menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal.

Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan bahkan kematian. Begitupun dengan penambahan pengawet melebihi dosis yang diizinkan, seperti penggunaan asam benzoat yang melibihi batas dosis yang diizinkan oleh BPOM.

Penggunaan asam benzoat pada makanan atau minuman diizinkan, namun dalam dosis yang telah ditentukan oleh BPOM. Apabila penggunaannya melebihi dosis yang diizinkan, maka asam benzoat pun dapat membahayakan tubuh kita.

Lalu bagaimana dengan pengawet yang terdapat pada  makanan dan minuman berkemasan? Apakah kita dapat meyakini bahwa pengawet yang digunakan pada makanan dan minuman ringan yang biasa kita konsumsi aman bagi tubuh kita?.

Agar anda yakin bahwa pengawet yang digunakan pada produk yang Anda konsumsi tidak berbahaya bagi tubuh, maka Anda harus memastikan bahwa pada kemasan produk terdapat nomor BPOM atau PIRT.

Apabila produk telah memiliki nomor BPOM ataupun PIRT artinya produk tersebut telah memenuhi kriteria dari segi keamanan dan mutu. Hal ini berarti bahwa pengawet yang digunakan pada produk tersebutmerupakan pengawet yang diizinkan oleh BPOM. Begitupun dengan dosis pengawet yang ditambahkan, produk tersebut sudah pasti mengandung pengawet dalam dosis yang sesuai dengan aturan BPOM, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan.

Penulis :

Hanifah Bisyri

Mahasiswa Teknologi Pangan IPB

Jadilah bagian dari Komunitas Campus CJ Liputan6.com dengan berbagi informasi & berita terkini melalui e-mail : campuscj6@gmail.com serta follow official Instagram @campuscj6 untuk update informasi kegiatan-kegiatan offline kami.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.