Sukses

Kejam, 3 Remaja Siksa Pria Difabel dan Mengunggahnya di Facebook

Mereka dituduh melakukan perampokan. Korban juga telah meninggal karena tertekan oleh ancaman. Mulut pria difabel itu diikat

Liputan6.com, Jakarta Saat ini akum media sosial facebook juga merupakan medsos yang popular di seluruh dunia. Pada tahun 2016, total jumlah penggunanya mencapai 1,59 miliar. Namun kemudahan dalam membuat akun serta tampilan untuk mengunggah foto dan video sering disalahgunakan oleh beberapa orang.

Dilansir Metro.co.uk, baru-baru ini 3 remaja di Chicago, Amerika Serikat telah dituduh melakukan kejahatan video penyiksaan terhadap pria berkebutuhan khusus tersebar di Facebook. Aksi kejahatan tersebut terbongkar setelah pria berkebutuhan khusus itu hilang sekitar dua hari.

Jaksa di Cook Country mengumumkan dakwaan kepada remaja berusia 13 tahun bernama Brittany Covington, Tesfaye Cooper, dan Tanishia Covington. Kelompok remaja tersebut juga telah dituduh melakukan penculikan serta diperparah dengan melakukan penyerangan dengan senjata mematikan.

Tidak itu saja, mereka juga dituduh melakukan perampokan. Korban juga telah meninggal  karena tertekan oleh ancaman. Mulut pria berkebutuhan khsusus itu juga diikat.

“Dia trauma dengan kejadian itu. Ia kesulitan untuk berkomunikasi,” ujar Kevin Duffin, Komandan Polisi.

Inspektur Eddie Johnson menggambarkan video itu sangat memuakkan dan membuat resah masyarakat. Di dalam video tersebut  terlihat jelas remaja itu menyiksa pria berkebutuhan khusus itu dengan sadis.

Saat ditemukan, pria difabel itu sempat dibawa ke rumah sakit dan dilaporkan sebagai orang hilang di pinggiran Chicago. Kuat dugaan video itu diunggah sendiri oleh pelaku.

Pada waktu yang bersamaan, polisi juga membawa ketiga remaja tersebut ke dalam tahanan dan dihukum untuk dan mempertanggungjawabkan kelakuannya terhadap pria yang tidak berdaya.

Peneliti mengatakan ketiga remaja itu tergolong sadis. Ia menganiaya dan kemudian memposting aksi kejahatannya tersebut ke dalam akun media sosial facebook miliknya sendiri. Namun juru bicara di Facebook mengatakan telah menghapus video itu karena dinilai sangat keji.


Penulis:

Wenti Ayu Apsari

Politeknik Negeri Jakarta

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.