Sukses

Kontroversi, Pabrik Ini Produksi Boneka Seks untuk Pedofil

Perusahaan ini membuat boneka seks berbentuk anak-anak untuk pedofil. Hal itu menimbulkan kontroversi

Citizen6, Jakarta Sebuah perusahaan boneka di Jepang menimbulkan kontroversi karena membuat boneka seks berbentuk anak-anak. Boneka seks berbentuk anak-anak tersebut ditujukan untuk pedofil, pria yang mengalami kelainan seksual dan menyukai anak kecil, yang ingin mengendalikan dorongan seksual mereka. Shin Takagi sang pendiri mengatakan bahwa mungkin boneka-boneka seks ini berguna untuk menurunkan tingkat pelecahan seksual terhadap anak-anak.

Trottla, perusahaan yang dipimpin Shin memproduksi boneka seks seukuran gadis berusia lima tahun. Tentunya, produksi boneka seks tersebut menimbulkan kontroversi dan ditentang banyak pihak.

"Kita harus menerima bahwa tidak ada cara untuk mengubah orientasi seksual seseorang. Saya membantu orang untuk mengekspresikan hasrat seksual mereka, secara legal dan etis," jelas Shin membela diri seperti dikutip dari Mirror, Jumat (15/01/2016).

Saat ini, pengobatan yang dilakukan untuk pedofil, termasuk terapi-kognitif dan pengibirian, dimaksudkan untuk menekan dorongan hasrat seksual mereka. Namun menurut Mayo Clinic, pengobatan seperti demikian tidak mengubah orientasi dasar seksual pedofil terhadap anak-anak.

mirror 

Michael Seto, psikolog dan seksolog dari Universitas of Toronto mengatakan bahwa ada dua jenis pedofil. Tipe yang pertama, yang akan menggunakan boneka seks seperti itu untuk menekan dorongan seksual mereka. Hal ini juga mengurangi niat mereka untuk mencari pornografi atau seks dengan anak-anak yang sesungguhnya.

"Yang kedua, jenis yang justru semakin frustasi setelah menggunakan boneka seks anak-anak untuk menekan dorongan seksual mereka. Dan ini yang paling berbahaya!"

Meski menurut Shin banyak pembeli yang berterima kasih terhadap boneka seks ciptaannya, publik tetap memprotes boneka seks ini. Akun Macdaddypastyman misalnya, menulis: Itu bukanlah langkah yang baik. Orang-orang sakit itu (pedofil) nantinya menggunakan boneka untuk berlatih, lalu mencari anak-anak untuk merasakan secara nyata.

Di twitter, akun @DReal_Chico menyumpahi ide tersebut. Menurutnya, tinggal tunggu waktu sampai para pedofil menginginkan anak-anak sesungguhnya.

 

Sedangkan akun Koko menimpali: Seharusnya kita tidak membantu orang-orang sakit jiwa seperti pedofil untuk menyalurkan hasrat mereka. (sul)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini