Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyebut literasi digital jadi kunci untuk mencegah perempuan jadi korban di ruang digital.
Menanggapi kasus yang ramai belakangan ini, dugaan pelecehan seksual terhadap anak kandung berinisial R (5) di Tangerang Selatan, Banten, dengan tersangka seorang ibu inisial R (21), juga kasus serupa yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat, dengan pelaku seorang ibu berinisial AK (26) dan korbannya anak kandungnya (9).
Baca Juga
"Kasus ini menjadi sebuah pengingat akan pentingnya literasi digital dan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan internet, dalam hal ini media sosial yang benar dan sehat," kata Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan KemenPPPA Ratna Susianawati dalam keterangan resminya, Minggu (9/6/2024).
Advertisement
Dengan meningkatkan literasi digital, harapan ke depannya kasus serupa tidak akan terulang kembali.
"Edukasi dan diseminasi terkait penggunaan media sosial yang aman dan sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, akan tetapi seluruh pihak dengan melibatkan multi-stakeholder, termasuk juga masyarakat sebagai pengguna media sosial," ucapnya menambahkan.
Di samping itu, Ratna juga menyampaikan keprihatinannya melihat kekerasan terhadap perempuan dan anak setiap hari kian meningkat dengan penanganan yang kurang maksimal karena faktor sumber daya manusia (SDM) dan anggaran yang terbatas.Â
Dalam kesempatan ini, pihaknya mengajak masyarakat yang melihat, mendengar, mengetahui, serta mengalami segala bentuk kasus kekerasan, termasuk kekerasan seksual, dapat segera melaporkannya kepada Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 Kemen PPPA melalui hotline di nomor 129 atau kanal WhatsApp di nomor 08-111-129-129.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement