Sukses

Deretan Hoaks Seputar Peristiwa di Daerah, Simak Faktanya

Berikut hoaks perisitiwa yang terjadi di sejumlah daerah.

Liputan6.com, Jakarta- Informasi peristiwa di sejumlah daerah terkadang dibagikan di media sosial, namun ternyata tidak semua kabar tersebut benar terjadi. Hoaks yang berisi sejumlah informasi peristiwa yang ada di sejumlah daerah disajikan secara beragam sehingga dengan mudah dapat mengecoh kita.

Sebab itu kita perlu waspada agar tidak menjadi korban hoaks, caranya dengan selektif memastikan kebenaran informasi yang didapat.

Berikut hoaks perisitiwa yang terjadi di sejumlah daerah.

Seorang Pria Masuk IGD Usai Ikut Lomba Minum Kopi

Sebuah video yang diklaim seorang pria masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit usai mengikuti lomba minum kopi beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 10 Juli 2022.

Dalam video tersebut, tampak seorang pria tengah terbaring di ranjang sebuah rumah sakit. Pria tersebut diklaim masuk IGD usai mengikut lomba minum kopi tercepat dan terbanyak yang digelar Polres Aceh Besar.

"Menjuarai Lomba Minum Kopi Tercepat dan terbanyak Berujung Petaka," demikian narasi dalam video tersebut.

"Masih ingat laki2 yg juara minum kopi lalu berakhir di 1GD??

Masih ingat laki2 yg juara minum kopi lalu berakhir di 1GD?? Ternyata secepat kilat gini minum kopinya, pantes klo langsung berakhir di IGD," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 8.900 kali ditonton dan mendapat 9 komentar warganet.

Benarkah video yang diklaim seorang pria masuk IGD sebuah rumah sakit usai mengikuti lomba minum kopi? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mobil Terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena Isi BBM Pakai Aplikasi MyPertamina

Sebuah video yang diklaim mobil terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena mengisi BBM pakai aplikasi MyPertamina beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 8 Juli 2022.

Video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan sebuah mobil minibus berwarna hijau terbakar di area SPBU. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa mobil tersebut terbakar karena mengisi BBM menggunakan aplikasi MyPertamina.

"MyPertamina

Nah sudah ada kejadian akibat ada peraturan goblok dlm mengisi BBM menggunakan aplikasi Tadi sore di SPBU desa Wero Gombong Kebumen........

Inilah skenario dari r3z1m

Hancurkan negara," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 5.900 kali ditonton dan mendapat 20 komentar warganet.

Benarkah dalam video itu sebuah mobil terbakar di SPBU Gombong Kebumen karena mengisi BBM pakai aplikasi MyPertamina? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

3 dari 5 halaman

63 Sepeda Motor Hilang Saat HUT Kota Medan

Kabar tentang 63 sepeda motor hilang saat perayaan hari ulang tahun (HUT) Kota Medan, Sumatera Utara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 4 Juli 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi suasana parkiran sepeda motor. Dalam video berdurasi 1 menit 4 detik itu terdapat narasi bahwa 63 sepeda motor hilang saat konser HUT Kota Medan.

"Kejadian tadi malam 63 kereta hilang di konser ulang tahun Medan," demikian narasi dalam video itu.

"Wkwkwkwkw

Katanya pada saat perayaan HUT Kota Medan kemarin, sebanyak 63 Unit Kereta (Sepeda Motor) hilang dari Sekitaran Lapangan Merdeka," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 42 kali ditonton dan mendapat 1 komentar warganet.

Benarkah kabar 63 sepeda motor hilang saat perayaan hari ulang tahun (HUT) Kota Medan? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

4 dari 5 halaman

Seorang Kakek Kerja Dibayar dengan Uang Mainan di Lampung

Kabar tentang seorang kakek bekerja dan dibayar dengan uang mainan beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 19 Juni 2022.

Akun Facebook tersebut mengunggah video berisi seorang kakek yang tengah bertransaksi dengan seorang pedagang di pasar. Si pedagang menerima uang mainan dari si kakek.

Video berdurasi 23 detik itu juga terdapat narasi bahwa si kakek telah ditipu karena bekerja dan dibayar dengan uang mainan.

"ya Allah kasian banget di gahi uang mainan udah susah2 kerja tebang tebu..malah ditipu..kasian banget mbah nya

Kejadian di lampung, tubaba," demikian narasi dalam video tersebut.

"Kakek ini kerja dibayar dengan uang mainan!

Tega banget gais mbahnya susah2 kerja digaji pake uang mainan😭," tulis salah satu akun Facebook.

Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4,2 juta kali ditonton dan mendapat 4.200 komentar warganet.

Benarkah kabar seorang kakek bekerja dan dibayar dengan uang mainan? Simak hasil penelusurannya di sini.

 

 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.