Sukses

Dokter AS Ungkap Alasan Meningkatnya Misinformasi Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19

Orang mengalami kesulitan memilah-milah informasi yang mungkin akurat, atau dikenal dengan misinformasi.

Liputan6.com, Jakarta - Dokter Kesehatan Universitas Utah, Amerika Sertikat (AS) melakukan identifikasi penyebaran misinformasi yang belakangan begitu meningkat di era pandemi Covid-19. Penyebaran misinformasi ini telah menyebabkan masyarakat menolak vaksin Covid-19, menolak tindakan kesehatan, hingga menggunakan perawatan yang belum terbukti akurat.

“Ada begitu banyak informasi yang datang begitu cepat sehingga orang tidak tahu apa yang harus dipercaya dan mereka beralih ke sumber yang mungkin tidak dapat diandalkan untuk mendapatkan informasi itu,” ujar Graves, dilansir ABC4 (18/11).

Julie Kiefer, Ph.D., Direktur Asosiasi Komunikasi Sains The U juga mengungkap, para dokter juga masih belajar dan menggali materi seputar Covid-19 hingga saat ini. Hal ini menyebabkan akan banyak informasi baru seputar virus corona yang akan beredar dan terus berubah.

Penelitian National Institutes of Health, AS menjelaskan bahwa informasi salah dan berita palsu selama pandemi Covid-19 telah menimbulkan kebingungan dan rasa tidak aman bagi masyarakat.

“Orang dengan kecemasan akan lebih berjuang dengan kekhawatiran dan melihat semua informasi di luar sana dan mengalami kesulitan memilah-milah informasi yang mungkin akurat, atau dikenal dengan misinformasi,” ujar Kiefer.

“Beberapa dari penguatan informasi ini juga melekat pada algoritma yang digunakan platform media sosial ini. Jadi, postingan yang menimbulkan respons kuat, ketakutan, kemarahan, kesedihan, itu lebih mungkin diperkuat melalui algoritma mereka daripada jenis informasi lainnya, ” dia menambahkan.

Dokter Kesehatan menyarankan masyarakat untuk berpikir kritis serta rajin memilah kredibilitas informasi dan melakukan pencarian bukti pendukung. Ahli bedah AS juga berharap agar masyarakat tidak membagikan informasi yang mereka tidak tahu itu benar.

Penulis: Azarine Jovita Halim/Universitas Multimedia Nusantara

 

Sumber: https://www.abc4.com/news/how-the-covid-19-pandemic-has-increased-misinformation-of-public-health-and-utah-doctors-plea-to-slow-the-spread/

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.