Sukses

Ragam Hoaks Obat yang Bisa Sembuhkan Covid-19

Pandemi covid-19 masih terjadi di seluruh dunia. Hingga kini belum ada obat yang benar-benar efektif untuk melawan penyakit tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi covid-19 masih terjadi di seluruh dunia. Hingga kini belum ada obat yang benar-benar efektif untuk melawan penyakit tersebut.

Tak heran sejumlah hoaks obat covid-19 pun beredar sejak awal pandemi. Penyebarannya masif terjadi di media sosial dan aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks soal obat covid-19? Berikut beberapa diantaranya:

1. Cek Fakta: Dexamethasone Obat Covid-19? Simak Faktanya

Beredar informasi yang mengklaim Dexamethasone sebagai obat virus corona baru (Covid-19).Klaim tersebut dimuat akun Facebook Koran FB, pada 18 Juni 2020.

Berikut isinya:

"Temukan Deksametason Obat Covid-19, WHO Ucapkan Selamat ke Inggris

Sebuah temuan heboh sekaligus menggembirakan disambut baik oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO

terhadap uji klinis awal di Inggris tentang deksametason, kortikosteroid yang diklaim bisa menyelamatkan jiwa pasien kritis penderita Covid-19.

Mengutip situs WHO, Rabu (17/6/2020) obat tersebut dipercaya ampuh mengobati pasien kritis Covid-19 yang menggunakan ventilator atau alat bantu pernafasan.

Pengobatan obat ini telah terbukti mengurangi sepertiga kematian pasien dengan alat bantu pernapasan.

Mortalitas pasien berkurang seperlima setelah diberikan deksametason, sebagaimana temuan awal yang dibagikan WHO.

Obat ini tidak digunakan untuk pasien dengan gejala penyakit ringan, dan hanya mereka yang bergejala parah.

“Ini adalah pengobatan pertama yang menunjukkan pengurangan angka kematian pada pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan alat bantu pernapasan atau ventilator,” ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

“Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada pemerintah Inggirs, Univeritas Oxford,

dan banyak rumah sakit dan pasien Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini,” sambung Tedros.

Dexamethasone atau deksametason sendiri adalah sejenis obat steroid yang sudah digunakan sejak 1960-an

berfungsi mengurangi peradangan dalam berbagai kondisi, termasuk gangguan peradangan dan kanker tertentu.

Obat ini juga telah terdaftar dalam WHO Model List of Essential Medicine atau daftar obat esensial WHO sejak 1977 dalam beragam formulasi, dan saat ini tidak memiliki hak paten, juga tersedia dengan harga terjangkau di berbagai negara besar.

Setelah para peneliti berbagi hasil penelitianya dengan WHO, dan data lengkap selanjutnya.

WHO rencananya akan mengkoordinasikan meta-analisis tentang obat ini.

Panduan klinis WHO Juga akan diperbaharui yang berisi bagaimana dan kapan tepatnya obat digunakan untuk pasien Covid-19."

Benarkah Dexamethasone sebagai obat Covid-19? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini...

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Cek Fakta: Obat Covid-19 Tocilizumab Bisa Sembuhkan 90 Persen Meski Kondisi Pasien Kritis?

Beredar informasi ilmuwan telah menemukan obat penyakit yang dipicu virus corona baru atau Covid-19. Namanya Tocilizumab.

Kabar tersebut diunggah dalam artikel berjudul "Alhamdulillah,Ilmuan Temukan Obat Baru Untuk Virus C0R0NA, Sembuhkan 90% Meski Kondisi Pasien Kritis" yang dimuat situs goodmothers.raulaz.com, pada 28 Maret 2020.

Berikut isinya:

Beberapa waktu yang lalu ada kabar gembira bahwa ada obat yang digunakan untuk menyembuhkan pasien dari virus corona.

Obat tersebut adalah Avigan dari Jepang dan Klorokuin obat Malaria yang selama ini mudah dijumpai di Indonesia.

Meski tidak resmi, namun kedua obat tersebut sudah dijadikan alternatif untuk mengobati pasien virus corona.

Kini ada kabar gembira lagi bahwa ditemukan obat baru diyakini juga bisa digunakan untuk mengobati Covid-19.

Bahkan obat tersebut memiliki rasio besar hingga 90% bisa menyembuhkan dari virus corona.

Dilansir oleh Daily Star pada Kamis (26/3/2020), sebuah obat ditemukan untuk melawan virus corona dan bahkan disebut memiliki rasio 90% untuk menyembuhkan.

Hal itu dibuktikan dalam uji coba pertama.

Pasien Covid-19 yang didiagnosis kondisinya parah atau kritis di dua rumah sakit terpisah di Provinsi Anhui, China Timur.

Mereka diberi obat yang disebut tocilizumab bersama secara rutin antara 5-14 Februari.

Hasilnya efektif, keduanya bisa disembuhkan dan memberikan perubahan signifikan.

Ini bisa menjadi temuan besar dalam membantu mengatasi pandemi yang belum ditemukan solusinya hingga saat ini.

Tocilizumab atau dikenal dengan Actemra diproduksi oleh perusahaan farmasi Swiss Roche.

Biasanya obat ini digunakan untuk mengobati radang sendi.

Lima belas dari 20 pasien yang terlibat dalam percobaan dapat menurunkan asupan oksigen.

Dengan 19 pasien dipulangkan rata-rata 13,5 hari setelah perawatan.

Studi ini menyimpulkan "Tocilizumab adalah pengobatan yang efektif pada pasien Covid-19 yang parah yang memberi strategi terapi baru untuk penyakit fatal ini."

Tocilizumab membantu menurunkan kadar protein interleukin 6 tinggi yang membantu beberapa penyakit peradangan.

Genetech sebuah perusahaan bioteknologi di AS meluncurkan uji coba pada obat ini apakah bisa digunakan di Amerika.

"Kami sedang melakukan uji klinis pada Actemra untuk perawatan di rumah sakit dengan Covid-19 sehingga dapat lebih baik sehingga bisa menentukan apakah Actemra potensial dalam memerangi penyakit ini," katanya.

Di China penelitian dengan Actemra masih terus berjalan dan dalam uji klinis sudah diujikan pada 188 pasien dan akan terus berjalan sampai 10 Mei.

Jumat lalu WHO mengumumkan, uji coba global untuk mencari tahu obat-obatan yang potensial untuk digunakan melawan Covid-19.

Aksi tersebut disebut SOLIDARITY untuk menggunakan obat-oabatan yang tersedia yang mungkin bisa mengendalikan virus tersebut.

Jika ini berhasil bukan tidak mungkin kita tak perlu takut lagi dengan wabah penyakit ini, karena bisa diatasi dengan mudah."

Benarkah ilmuan temukan tocilizumab sebagai obat Covid-19? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini....

3 dari 3 halaman

3. Cek Fakta: Tidak Benar Obat Klorin Dioksida Bisa Sembuhkan Covid-19

Beredar di aplikasi percakapan dan Youtube postingan video testimoni terkait klaim obat klorin dioksida yang bisa menyembuhkan covid-19. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak pekan ini.

Salah satunya yang diunggah oleh akun bernama Jatim Times. Akun tersebut mengunggah video berjudul "Viral, Banyak Warga Malang Raya Sembuh Dari Covid-19 Pasca Minum Obat Temuan Prof Richard Claproth" pada 2 Februari 2021.

Video tersebut berdurasi 27 menit, 11 detik dan berisi testimoni terkait obat klorin dioksida buatan Prof Dr Richard Claproth bisa menyembuhkan covid-19.

Selain itu ada juga artikel dari Malangtimes.com berjudul yang sama dan juga tayang 2 Februari 2021. Dalam artikel tersebut terdapat beberapa testimoni dan klaim bahwa obat sudah melalui uji klinis namun belum diakui BPOM.

Selain itu obat tersebut diklaim bisa menyembuhkan pasien covid-19 dalam segala level dan telah diuji klinis dan efektif.

Lalu benarkah obat klorin dioksida bisa menyembuhkan covid-19? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.