Sukses

Polda Sulbar Sebut Upaya Pemulihan Pascagempa Terkendala Berita Hoaks

Banyak hoaks beredar yang menyebutkan adanya tsunami susulan, sehingga masyarakat di Mamuju dan Majene khawatir kembali ke rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Karo Ops Polda Sulawesi Barat (Sulbar) Kombes Helmi mengatakan, upaya pemulihan kehidupan dan aktivitas ekonomi masyarakat pascagempa di Majene dan Mamuju terkendala oleh kabar palsu atau hoaks.

"Dengan adanya kejadian (gempa) yang berturut-turut, muncul analisa-analisa di televisi, yang berkembang menjadi hoaks, menyebabkan masyarakat Mamuju dan Majene banyak terpengaruh dengan info tersebut. Ini kemudian yang memperlambat pemulihan normalisasi kehidupan masyarakat Sulbar," kata Helmi seperti dilansir dari Antara, Selasa (19/1/2021).

Ia menambahkan, banyak hoaks beredar yang menyebutkan adanya tsunami susulan, sehingga masyarakat di Mamuju dan Majene khawatir kembali ke rumah mereka masing-masing dan memilih mengungsi di sejumlah posko pengungsian.

"Dari pengungsi-pengungsi yang ada itu kebanyakan mereka bukan karena kondisi rumahnya rusak berat, tapi karena dibayangi kekhawatiran adanya tsunami, ada gempa dengan kekuatan lebih yang akan menimbulkan tsunami," tambah Helmi dia.

"Sehingga seharusnya tidak sebanyak ini (pengungsinya). Sebetulnya yang memang bisa mengungsi adalah orang-orang yang rumahnya hancur total, rusak berat atau sedang. Yang rusak ringan atau mungkin masih utuh sebetulnya mereka tidak perlu menjadi pengungsi," kata dia lebih lanjut.

Sementara itu, Polda Sulbar terus berupaya meyakinkan para pengusaha retail untuk membuka usahanya, agar ekonomi masyarakat bisa kembali hidup.

Selain itu, mereka juga membantu mendistribusikan logistik dan bantuan yang masuk ke posko gabungan di wilayah Majene dan Mamuju kepada warga yang membutuhkan.

"Jadi siang sampai sore ini dua sudah beroperasi dengan baik. Dan tentunya di tahap awal kami lakukan penjagaan, penempatan personel kepolisian sebanyak 8 orang di masing-masing tempat," ucap Helmi.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.