Sukses

6 Informasi Hoaks yang Beredar Sepekan, dari Video Binatang Purba sampai Vaksin Covid-19

Berikut informasi hoaks dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri sejumlah informasi yang beredar di tengah masyarakat, dari seputar video evakuasi hewan purba yang menyerang warga magetan hingga vaksin Covid-19.

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, sejumlah informasi yang beredar dalam sepekan tersebut tidak benar. Sebab itu, sebaiknya kita tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar sebelum membuktikan kebenarannya.

Berikut informasi hoaks dalam sepekan hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com:

1. Video Evakuasi Hewan Purba Menyerang Warga Magetan

 

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video evakuasi hewan purba yang menyerang warga Magetan

Cek Fakta Liputan6.com mendapati video yang diklaim evakuasi hewan purba yang menyerang warga Magetan, beredar di media sosial.

Video yang diunggah menampilkan sosok yang menyerupai hewan purba yang sedang diturunkan dari kendaraan truk oleh sejumlah orang, kemudian hewan tersebut meronta hingga membuat seorang yang memegang tali pengikat terjatuh. Dalam video berdurasi 3.12 menit suasana berkabut tersebut terdapat bangunan menyerupai tembok pagar bertuliskan "DINOSAURUS PARK Mojosemi Forest Park".

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"BREAKING NEWS! Berkat bantuan TNI Akhirnya Hewan Purba yang menyerang Warga Kab. Magetan berhasil dievakuasi dan dikembalikan ke Habitatnya di Mojosemi Forest Park Kabupaten Magetan. *Ojo Lali Gabung Komunitas Orang Jawa Timur <- like"

Benarkah video evakuasi evakuasi hewan purba yang menyerang warga Magetan? 

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video evakuasi evakuasi hewan purba yang menyerang warga Magetan tidak benar.

Hewan tersebut merupakan replika hewan purba yang menjadi koleksi wahana Dinosaurus Park yang ada di Mojosemi Forest Park, Magetan.

 

2. Informasi Yogya dan Solo Ditutup

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim kota Solo dan Yogyakarta ditutup untuk membatasi penularan Covid-19.

Informasi kota Solo dan Yogyakarta ditutup untuk membatasi penularan Covid-19 beredar melalui aplikasi percakapan WhastApp.

Berikut informasi tersebut:

"Solo n Jogja tutup

Ijin copas info dari sebelah :

Bpk/Ibu, iki himbauan dari teman Satgas Covid-19.. UGM: Kalau ada saudara yg mau ke Jogja diingatkan utk ditunda dulu.

Untuk rekan2, bila tidak sangat penting dan mndesak, sementara ditunda dulu untuk ke jogja nggih. Saya sebagai tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama mhs (3 lantai ) untuk isolasi yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami hrs siapkan apartemen UGM untuk cadangan. Jogja merah merata, kecuali sebagian Gunung Kidul dan Kulon Progo.

Ijin matur agar jd pedoman teman2 yg mau ke Solo :

1 Asrama Haji Donohudan difungsikan smtr sbg RS terpadu khusus pasien Covid mengingat RS di Solo hampir penuh

2 Benteng Vastenberg aktif sbg Karantina semua pemudik Solo mulai 15 Des '20- 20 Jan'21

3 Pintu bandara/ tol/ Kereta dan Tirtonadi disiapkan Satgas gabungan utk chek pemudik yg masuk Solo

.4 Disetiap pintu masuk Solo ( Tugu Makutha, Sumber, Joglo, Jurug dll) disiapkan team gabungan stand by 24 jam.

5 Jika masih lolos maka info JOGO TONGGO diaktifkan. Pemudik akan dilaporkan ke team dan akan dijemput utk di karantina.

6 Segala kartu lolos test swab dll tidak berlaku7 Mohon aturan ini disikapi dg bijak demi kebaikan kita semua.Nuwun LS

Hasil rapat Forkompinda:

1. Mulai tgl 10 Des 2020 akan dimulai pemasangan tenda tenda di Beteng Vasterbug.

2. Tgl 15 Des 2020 Pemkot mulai menerapkan prokes / karantina bagi pemudik bekerja sama dgn bandara, terminal, stasiun dll untuk data pemudik ( akan ada petugas medis )

3. Karantina selama 15 hari.

4. ASN dan warga solo jg tidak boleh ke luar kota / mudik

5. Warga yg keluar rumah tdk pakai masker, berkerumun, tdk menerapkan prokes akan kena sangsi membersihkan kali / sungai selama minimal 1 -2 hari penuh ( kayak padat karya tapi tdk di gaji )

Demikian infonya🙏�🙏�🇮🇩🇮🇩🇮🇩

jogya dan solo ditutup"

Benarkah Solo dan Yogyakarta ditutup? 

Informasi Yogyakarta dan Solo ditutup tidak benar.

Informasi tersebut telah beredar sebelumnya, pihak UGM dan Pemerintah Kota Solo pun telah membantah informasi tersebut.

 

3. Vaksin Covid-19 Gratis Hanya untuk Anggota BPJS

Beredar di media sosial kabar soal pemberian vaksin covid-19 harus terdaftar menjadi anggota BPJS. Kabar itu banya dibagikan sejak tengah pekan ini.

Unggahan tersebut berupa sebuah tangkapan layar cuplikan berita dengan judul "Syarat Vaksin Gratis Jokowi: BPJS Kesehatan Anda Harus Aktif?"

Selain itu, ia juga menambahkan narasi:

"Katanya VAKSIN GRATIS 😅 Tapi BPJS harus Aktif dan Tidak ada Tunggakan !! Lah BPJS INI BUKANNYA BAYAR IURAN ??Lantas GRATIS nya dimana 🥲 Ga hilang Bakat Youtuber Pranknya"

Lalu benarkah pemberian vaksin covid-19 disertai dengan syarat harus menjadi anggota BPJS?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar yang menyebut vaksin Covid-19 gratis hanya untuk anggota BPJS adalah tidak benar.

Presiden Jokowi telah membatah isu yang divaksin hanya memiliki kartu BPJS.

 

4. MUI Haramkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan Bumbu Indomie Goreng karena Mengandung Babi

Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) menetapkan penyedap rasa Masako, Sasa Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi.

Informasi MUI menetapkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi beredar di aplikasi percakapan WhastApp berupa tangkapan layar yang didalamnya terdapat logo MUI dan tulisan sebagai berikut:

"DIPERINGATKAN KPD SELURUH UMAT ISLAM TDK MEMBELI ATAU MENJUAL BUMBU MASAKAN/MAKANAN YG MENGANDUNG BABI ATAU BARANG HARAM

SBGMN DAFTAR DIBAWAH INI:

1. Masako; positif (mengandung babi);

2. Micin sasa; positif (mengandung babi);

3. Mincin ajinomoto positif (mengandung babi);

4Indomie goreng bumbunya ppositif (mengandung babi);

MUI Rilis 10 Desember 2020

TOLONG DI SHARE KE GRUP LAIN ATAU KPD TEMAN2 SEBANYAK MUNGKIN SESAMA MUSLIM SAMBIL BERIBADAH"

Benarkah MUI menetapkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi MUI menetapkan Masako, Sasa, Ajinomoto dan bumbu Indomie goreng haram karena mengandung babi adalah hoaks.

Berdasarkan hasil audit dan penelusuran bahan yang dilakukan MUI, tidak ditemukan adanya kandungan babi pada produk tersebut sehingga MUI mengeluarkan Ketetapan Halal MUI.

 

5. Foto Makam Rasulullah SAW 

 Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Makam Rasulullah SAW (sumber: Facebook)

Sebuah foto yang diklaim sebagai makam Rasulullah SAW beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan akun Facebook Ningsi Tinampi pada 17 Desember 2020.

Dalam foto yang diunggah akun Facebook Ningsi Tinampi, terlihat seorang pria tengah menunduk dan mencium sebuah makam.

Makam tersebut berbalut plastik dan kain hijau dengan kaligrafi. Makam itu tampa berada di dalam sebuah ruangan dengan ornamen berwarna emas.

Dalam gambar tersebut terdapat narasi berisi klaim bahwa gambar tersebut adalah makam Rasulullah SAW.

"Inilah Maqam Rasulullah Saw,semoga yg melihat postingan Ini Allah bukakan 7000 pintu rejeki untuk nya dan keluarga ya Aminn".

Konten yang disebarkan akun Facebook Ningsi Tinampi telah 164 kali dibagikan dan mendapat 69 komentar warganet.

Benarkah foto tersebut merupakan makam Rasulullah SAW?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto yang diklaim sebagai makam Rasulullah SAW ternyata tidak benar. Faktanya, foto yang diklaim sebagai makam Rasulullah SAW merupakan makam Imam Ali di Najaf, Irak. Konten yang disebarkan akun Facebook Ningsih Tinampi masuk kategori palsu.

 

6. Jokowi Tak Mau Disuntik Vaksin Covid-19

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mau disuntik vaksin Covid-19.

Klaim Jokowi tidak mau disuntik vaksin Covid-19 beredar diaplikasi percakapan WhatsApp.

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak mau disuntik vaksin Covid-19.

Klaim Jokowi tidak mau disuntik vaksin Covid-19 beredar diaplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi klaim tersebut:

"Netralnews di BaBe:Jokowi Tak Mau Disuntik Vaksin Duluan, Tak Disangka Begini Respon HNW

PRESIDEN JOKOWI AJA NGGAK MAU DI SUNTIK VAKSIN CORONA, KOK MAU DI UJI COBAKAN KE RAKYAT, JEBAKAN REZIM CEBONG DAN CHINA KOMUNIS UNTUK MEMBUNUH RAKYAT NKRI SECARA PELAN-PELAN MELALUI SUNTIK VAKSIN

Waspada jaga anak2 kita dan siswa siswi kita, jangan mau di suntik Vaksin, ini hanya bisnis kacung China

Klik untuk baca artikel:http://share.babe.news/s/echSNrmQvR

Share ke temen, saudara yg anda punya,selamatkan saudara kt dari kebiadapan Rezim!!!"

Benarkah Jokowi tidak mau disuntik vaksin Covid-19?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Jokowi tidak mau disuntik vaksin Covid-19 tidak benar.

Jokowi telah menyatakan akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.