Sukses

Ragam Hoaks Lockdown Kota di Indonesia Akibat Covid-19: Dari DIY hingga Malang

Virus corona covid-19 di Indonesia belum mereda, sama seperti hoaks atau informasi palsu.

Liputan6.com, Jakarta - Virus corona covid-19 di Indonesia belum mereda, sama seperti hoaks atau informasi palsu. Hingga Senin (14/12/2020), sudah ada 617 ribu kasus covid-19 di Indonesia, bertambah 6.189 kasus di hari sebelumnya.

Banyaknya kasus covid-19 di Indonesia memunculkan hoaks yang beredar di media sosial. Salah satu informasi palsunya adalah penguncian wilayah atau lockdown di beberapa wilayah Indonesia.

Berikut ini, Cek Fakta Liputan6.com merangkum hoaks soal lockdown di beberapa wilayah Indonesia akibat virus corona covid-19.

1. Hoaks soal Pesan Berantai yang Klaim Yogyakarta Tutup Akibat Covid-19

Beredar sebuah pesan berantai yang menyebut Yogyakarta tutup. Pesan tersebut mengklaim kalau kasus virus corona covid-19 di Yogyakarta sudah sangat parah.

Pesan berantai yang mengklaim Yogyakarta tutup ini ditemukan Cek Fakta Liputan6.com di grup WhatsApp. Begini narasi dari pesan berantai yang beredar itu:

"Jogja tutup

Ijin copas info dai sebelah:

Bpk/Ibu, iki himbauan dari teman Satgas covid-19 UGM. Kalau ada saudara yg mau ke Jogja diingatkan untuk ditunda dulu.

Untuk rekan2, bila ndak penting penting dan mendesak, sementara ditunda dulu untuk ke jogja. Saya sebagai tim satgas cov ugm saat ini sangat kuwalahan mengatur tempat untuk isolasi mandiri sivitas UGM. Kami sdh buka asrama (3 lantai) untuk isolasi yg positif tanpa gejala. Saat ini sdh penuh, ini kami tetapkan apartemen UGM untuk cadangan. Jogja merah merata akibat covid-19 , kecuali dibagian Gunung Kidul dan Kulon Progo."

Baca selengkapnya di sini.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Hoaks Kota Solo Bakal Terapkan Lockdown

Beredar di aplikasi percakapan terkait Kota Solo yang akan dilockdown mulai Desember hingga awal tahun depan. Pesan itu ramai dibagikan sejak akhir pekan ini.

Dalam pesan berantai isinya sebagai berikut:

"Sudah baca berita terakhir?⁣ Kota Surakarta, lockdown tidak hanya Pasar Gede nya, ya..⁣Melainkan pemerintah Kota Surakarta juga menetapkan lockdown per 10 Desember - 20 Januari 2021.⁣"

Selain banyak dibagikan di aplikasi percakapan, kabar ini juga ramai dibicarakan di media sosial.

Baca selengkapnya di sini.

 

3 dari 4 halaman

3. Hoaks Pesan Berantai Larangan ke Kota Malang Akibat Covid-19

Sebuah pesan berantai beredar di WhatsApp Grup mengklaim larangan datang kota Malang, yang saat ini berada di zona hitam akibat covid-19. Disebutkan pula pada Selasa (15/12/2020), Kota Malang akan ditutup atau lockdown lokal.

Dalam pesan berantai itu mencatut pula adanya himbauan dari Kapolresta Malang yang meminta orang dari luar Kota Malang akan dikarantina selama 14 hari.

Begini narasi yang beredar:

"Pemberitahuan Buat Saudara2 smua..Untk Bsok mulai Tgl 15 Desember jangan Berpergian Dlu ke Kota Malang...Himbauan Bok Kapolresta Malang..

Siapapun yg Bukan Orang Malang..klo Ada yg Masuk Ke kota Akan Dikarantina selama 14 hri..Mohon Sisebarkn Ke Tetangga dn Saudara2 Anda..atau Tmn2 terdekat Di grup Anda."

Baca selengkapnya di sini.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.