Sukses

Cek Fakta: Benarkah Stroke Bisa Muncul Saat Membasahi Kepala di Awal Mandi? Simak Penelusurannya

Kepala Stroke Foundation Clinical Council Profesor Bruce Campbell dan Kepala penelitian ilmu saraf di Monash Health Thanh Phan membantah klaim yang beredar di media sosial tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim untuk di media sosial Facebook. Klaim itu menyebut penyakit stroke bisa muncul ketika membasahi bagian kepala di awal mandi.

Dengan pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan tiga akun yang mengklaim stroke bisa muncul ketika membasahi bagian kepala di awal mandi. Tiga akun itu adalah Vina Diah Arianti, Shanezzly, dan Fiyud's Wahyudi.

Begini narasi yang ada dalam akun mereka:

"Stroke di kamar mandi

Kenapa banyak orang jatuh dan kena stroke dalam kamar mandi......

kenapa tidak di tempat lain???

Untuk renungan.....kita selalu dengar orang jatuh di kamar mandi dan kena stroke dan sebagainya.

Kenapa kita jarang dengar jatuh ditempat tempat lain?

Pada waktu saya mengikuti kursus gaya hidup sehat, seorang penceramah professor di universitas di malaysia,

UITM yang juga terlibat dengan kegiatan olah raga negara menasihatkan supaya pada waktu mandi jangan basahkan kepala dulu, basahkan bagian badan.

Ini karena apabila kepala basah dan dingin, darah semua akan mengalir ke kepala untuk memanaskan kepala, logika 'warm blooded human' dan jika ada saluran darah sempit, maka dapat terjadi kondisi saluran darah pecah. Ini kerapkali berlaku di kamar mandi.

*Berikut cara mandi yang benar :

1. Pertama siramkan air di telapak kaki.

2. Kemudian dilanjutkan dengan segayung di betis.

3. Segayung di paha.

4. Segayung di perut.

5. Segayung di bahu.

6. Berhentilah sejenak 5-10 detik"

Lalu, benarkah klaim tersebut?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Untuk menelusuri kebenaran klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs AFP Fact Check dengan judul artikel: "Wetting your head before your body while showering does not cause stroke, experts say".

Artikel yang dipublikasikan pada 9 November 2020 itu mengambil penjelasan dari Kepala Penelitian Ilmu Saraf di Monash Health, Thanh Phan. Thanh Phan memastikan kalau membasahi kepala sebelum mandi tidak menyebabkan stroke.

"Tidak ada bukti pada pernyataan ini tentang urutan mandi," katanya menjawab email dari AFP Fact Check.

Lebih lanjut, Thanh Phan membeberkan penyebab utama terjadinya stroke.

"Sebagian besar stroke disebabkan oleh gumpalan yang menghalangi aliran darah di otak. Gumpalan ini berasal dari jantung atau pembuluh darah besar (seperti arteri karotis). Penyebab yang kurang umum adalah pembuluh darah yang pecah," ujarnya menegaskan.

Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs Stroke Poundation. Dalam situs itu, Profesor Bruce Campbell, ketua Stroke Foundation Clinical Council, memastikan klaim tersebut sesat. Dia juga memberikan cara yang benar untuk mencegah stroke.

"Untuk mengurangi risiko stroke, jaga tekanan darah dan kolesterol, makan makanan yang sehat, jangan merokok, olahraga teratur, dan minimalkan konsumsi alkohol. Lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kepercayaan Anda," ucapnya.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Klaim yang menyebut membasahi kepala lebih dulu saat mandi dapat mengakibatkan stroke bisa disimpulkan tidak terbukti.

Para ahli, yakni Kepala Stroke Foundation Clinical Council Profesor Bruce Campbell dan Kepala penelitian ilmu saraf di Monash Health Thanh Phan membantah klaim yang beredar di media sosial tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.