Sukses

Cek Fakta: Hoaks Tidak Ada Pendemo yang Terpapar Covid-19

Salah satu akun Facebook yang membicarakan tidak ada pendemo terpapar covid-19 adalah Aulia Putri.

Liputan6.com, Jakarta - Melalui pencarian CrowdTangle, Cek Fakta Liputan6.com menemukan unggahan yang menyebut tidak ada pendemo yang terpapar virus corona covid-19.

Salah satu akun Facebook yang membicarakan tidak ada pendemo terpapar covid-19 adalah Aulia Putri. Begini narasi yang dia buat:

"HAMPIR 1 TAHUN KITA BERDAMPINGAN DENGAN CORONA ...

TERNYATA PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19".

Sejak diunggah di Facebook pada Minggu (18/10/2020), postingan itu ramai dibicarakan oleh warganet. Tercatat, unggahan tersebut mendapat 404 like, 35 komentar, dan empat kali dibagikan.

Lalu, benarkah tidak ada pendemo yang terpapar virus corona covid-19?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kebenaran informasi tersebut menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke situs satgas covid-19 dengan judul berita: "[SALAH] “TERNYATA SUDAH 10 hari PENDEMO tidak ada yang kena COVID 19”". Artikel itu dipublikasikan pada 18 Oktober 2020.

Artikel tersebut mengambil penjelasan dari Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito. Dia mengatakan, ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara. Kemudian ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.

Aksi demo buruh tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Semarang jadi klaster baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 11 buruh terkonfirmasi positif setelah merujuk hasil swab PCR.

"Total 11 demonstran yang positif Covid-19. Sebanyak 10 buruh positif corona ini yang menularkan ke satu orang yang diketahui kontak erat langsung. Mereka semua sudah berada di rumah dinas Wali Kota Semarang untuk karantina mandiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dalam keterangannya, Jumat (16/10/2020).

Tidak hanya demonstran, sejumlah aparat kepolisian yang ikut dalam pengamanan unjuk rasa, juga terkonfirmasi positif covd-19. Dalam laporan yang diungkap Kapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Kombes Hendra Gunawan, terdapat 8 personel.

Selain itu, pasca unjuk rasa tolak undang-undang cipta kerja, sedikitnya 8 polisi di wilayah hukum Polres Metro Bekasi dinyatakan positif covid-19.

Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke kantor berita Antara dengan judul artikel: "Dua pendemo di Pontianak positif COVID-19". Artikel itu sudah dipublikasikan pada 10 Oktober 2020.

Artikel tersebut memaparkan pernyataan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang mengumumkan ada lima orang pengunjuk rasa yang diamankan polisi karena bertindak anarkis hasil tes cepatnya reaktif, bahkan dua diantaranya positif covid-19.

"Hari ini (Sabtu, 10/10/2020) ada tambahan 80 kasus covid-19 di provinsi ini, termasuk dua orang pelaku unjuk rasa. Jadi, sekarang pasien yang dirawat ada 122 orang, yang terbanyak dirawat di RSUD dr Soedarso Pontianak," ujar Sutarmidji.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Informasi yang menyebut tidak ada pendemo yang positif covid-19 adalah salah. Faktanya, Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada 21 dari 253 demonstran yang telah diamankan kepolisian berstatus reaktif di Sumatra Utara. Kemudian ada 34 dari 1.192 demonstran reaktif di DKI Jakarta.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.