Sukses

Cek Fakta: Video Ibadah Gereja di Riau Diganggu Suara Speaker? Ini Faktanya

Viral video ibadah gereja di Riau diganggu dengan speaker. Benarkah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang ibadah gereja di Riau diganggu suara speaker beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Zie Zie pada 1 Maret 2020.

Akun Facebook Zie Zie mengunggah video berdurasi 45 detik. Video tersebut menampilkan rekaman tentang ibadah di bawah tenda. Terdengar suara lagu yang cukup keras dalam video tersebut.

Akun Facebook Zie Zie kemudian mengaitkan video tersebut dengan kegiatan ibadah yang diganggu oleh suara speaker.

"Ibadah gereja di Riau sengaja diganggu warga setempat dgn memasang toa menghadap ke gereja sambil memutar lagu2.Sungguh keterlaluan

Di share ..agar dpt di investigasi oleh pihak pemerintah dan sgr diambil tindakan," tulis Akun Facebook Zie Zie.

Konten yang disebarkan akun Facebook Zie Zie telah 491 kali dibagikan dan mendapat 31 komentar warganet.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penelusuran Fakta

Cek fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang ibadah gereja yang diganggu mengunakan speaker. Penelusuran dilakukan dengan menggunakan situs pencari google dengan memasukkan kata kunci "ibadah gereja diganggu speaker".

Hasilnya ditemukan artikel yang menjelaskan mengenai kabar tersebut. Satu di antaranya dimuat situs tempo.co dengan judul artikel "Hoax: Isu Ibadah di Gereja HKBP Filadelfia Diganggu Sepaker".

TEMPO.CO, Bekasi – Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi memastikan tidak ada gangguan terhadap jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan Filadelfia di Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. “Wilayah kami kondusif,” kata juru bicara Polres Metro Bekasi, Ajun Komisaris Kunto Bagus, Selasa, 29 November 2016.

Kunto Bagus meminta masyarakat tidak terpengaruh oleh informasi yang beredar di media sosial. Apalagi mengaitkan kabar itu dengan isu yang berkembang menjelang demonstrasi pada Jumat, 2 Desember 2016. “Jangan mudah percaya dengan berita hoax (bohong),” kata Kunto Bagus.

Sebelumnya, beredar kabar melalui Twitter berupa unggahan sebuah video berisi gangguan terhadap jemaat HKBP Filadelfia di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, yang tengah melakukan kegiatan peribadatan. Massa mengganggu dengan cara memasang speaker atau pengeras suara menghadap ke gereja.

Bahkan, video yang diunggah pada 25 November 2016 itu mendapatkan retweet hingga 1.062 kali. Komentarnya pun beragam. Misalnya, akun KhawarijPekok dengan nama pengguna ‏@yudihliang menulis: “@FerryMaitimu Yang tabah ya saudaraku....maafkan ulah saudara2 kami yg tdk paham ARTI TOLERANSI. semoga pemerintah melihat & bertindak Arif.”

Dari hasil penelusuran Tempo, rupanya peristiwa itu terjadi empat tahun yang lalu. Sementara saat ini, di lokasi yang direncanakan pembangunan gereja di Desa Jejalen Jaya, sudah lama tak ada aktivitas. Adapun jemaat gereja itu bergabung dengan jemaat lain di bilangan Bekasi Timur.

Video identik juga pernah diunggah akun YouTube Kami Kaze pada 29 November 2015 silam. Akun YouTube Kami Kaze menuliskan narasi yang menjelaskan mengenai video tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Kesimpulan

Kabar tentang ibadah gereja di Riau yang diganggu speaker ternyata tidak benar. Video yang diunggah akun Facebook Zie Zie merupakan peristiwa kebaktian di gereja HKBP Filadelfia, Bekasi, Indonesia.

Narasi yang disebarkan akun Facebook Zie Zie tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.