Sukses

LIVE

Bagi Italia, Setiap Pertandingan Tersisa Ibarat Final: Dimulai dengan Israel

Empat kemenangan beruntun telah mengembalikan kepercayaan diri Azzurri setelah sempat tersandung di laga pembuka.

Diterbitkan 13 Oktober 2025, 23:34 WIB
Share
Copy Link
Batalkan

Liputan6.com, Jakarta Timnas Italia bersiap menghadapi ujian penting dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa Grup I. Tim asuhan Gennaro Gattuso akan menjamu Timnas Israel di Stadio Friuli, Udine, pada Rabu, 15 Oktober 2025 pukul 01.45 WIB.

Empat kemenangan beruntun telah mengembalikan kepercayaan diri Azzurri setelah sempat tersandung di laga pembuka. Kini, mereka berpeluang memangkas jarak dengan Norwegia di puncak klasemen menjadi hanya tiga poin jika mampu menaklukkan Israel.

Pertemuan kali ini juga menghadirkan nuansa kewaspadaan. Sebulan lalu, Italia menang 5-4 dalam duel penuh drama, dengan Sandro Tonali mencetak gol kemenangan di masa tambahan waktu setelah timnya hampir kehilangan keunggulan dua gol.

Setelah laga ini, Italia masih menyisakan dua pertandingan terakhir: tandang ke Moldova dan menjamu Norwegia pada November. Bagi Gattuso dan anak asuhnya, setiap pertandingan yang tersisa kini tak ubahnya sebuah final.

2 dari 3 halaman

Fokus dan Mental Juara

Bek Italia, Gianluca Mancini, menegaskan tekad rekan-rekannya jelang duel melawan Israel. Ia menilai bahwa dalam situasi seperti ini, Italia harus menganggap setiap laga sebagai penentu hidup-mati perjalanan mereka menuju Piala Dunia.

“Ya, bagi kami setiap pertandingan harus seperti final,” ujar Mancini, dikutip dari Football Italia. “Ketika Anda mengenakan seragam ini, hal itu menjadi semakin benar. Ini pertandingan penting melawan tim tangguh — kami sudah melihatnya di pertemuan pertama dan tahu apa yang harus dihadapi.”

Mancini menilai perjalanan Italia di bawah Gattuso masih berada di jalur yang tepat. Ia menekankan pentingnya fokus pada perkembangan tim sendiri ketimbang terlalu memikirkan skenario klasemen atau playoff. “Sampai hitungan matematis menyingkirkan kami, kami tidak boleh membicarakan itu,” ujarnya.

“Saya tidak merasa lebih kuat dari siapa pun — setiap laga harus diperjuangkan dengan keringat. Kami tidak boleh berpikir terlalu jauh; kami harus fokus pada diri sendiri dan apa yang kami bangun bersama pelatih, langkah demi langkah, untuk menciptakan sesuatu yang penting,” tambahnya.

3 dari 3 halaman

Waspadai Serangan Israel

Italia boleh unggul secara kualitas dan kedalaman skuad, tetapi Mancini tak ingin timnya menganggap enteng lawan. Ia mengingatkan bahwa Israel memiliki barisan penyerang berbahaya yang mampu memanfaatkan setiap celah.

“Saya paling mengenal Solomon,” kata Mancini. “Saya pernah melawannya ketika dia masih di Shakhtar. Di pertemuan pertama, kami melihat mereka adalah tim yang terorganisir dengan kualitas nyata di lini depan, jadi kami harus waspada untuk menahan mereka.”

Ucapan Mancini mencerminkan kesiapan mental Azzurri menghadapi situasi tekanan tinggi. Dengan dua laga tersisa setelah ini, Italia tak punya ruang untuk kesalahan. Bagi mereka, jalan menuju Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko 2026 hanya bisa ditempuh dengan satu cara: memenangkan semuanya.

Di bawah bimbingan Gattuso, Italia mencoba membangun kembali identitasnya — keras, kompak, dan bermental juara. Sebagaimana diucapkan Mancini, bagi Italia, setiap pertandingan yang tersisa memang benar-benar ibarat final.

Sumber: Football Italia

EnamPlus