Liputan6.com, Jakarta - Manchester United mengambil langkah drastis yang mengejutkan jagat sepak bola. Menurut sumber terpercaya, manajemen Setan Merah telah menyiapkan daftar panjang pemain untuk dilepas pada bursa transfer musim panas mendatang dan hanya menyisakan empat pemain yang dianggap tak tergantikan.
Keputusan berani ini muncul di tengah badai kritik pasca kekalahan dramatis 3-4 dari Brentford pada pertandingan Liga Premier akhir pekan lalu. Hasil mengecewakan tersebut semakin mempertebal tanda tanya seputar masa depan sejumlah pemain di skuad United.
Baca Juga
Situasi semakin menarik dengan kasus Alejandro Garnacho. Sang pemain sayap berbakat berhasil mencatatkan gol dan assist melawan Brentford, namun tetap tidak lepas dari rumor kepindahan. Bersamanya, nama-nama bintang seperti Kobbie Mainoo dan Luke Shaw juga tidak luput dari sorotan.
Advertisement
Ruben Amorim, pelatih baru yang ditunjuk menggantikan Erik ten Hag, memiliki visi radikal untuk merombak tim. Namun, kondisi finansial klub yang sedang terpuruk menjadi tantangan tersendiri. Jalan keluarnya yaitu penjualan massal pemain untuk mengumpulkan dana segar bagi proyek revolusinya.
Revolusi Besar-Besaran di Manchester United
Berdasarkan laporan eksklusif Daily Star, jajaran petinggi Setan Merah bersiap melakukan perombakan masif skuad dengan hanya empat pemain yang dinyatakan "tak terjual" yakni Harry Maguire, Amad Diallo, Patrick Dorgu, dan Bruno Fernandes. Keempatnya menjadi pondasi untuk membangun kembali kejayaan klub yang kini tengah terpuruk.
Keputusan drastis ini tidak terlepas dari performa menyedihkan lini serang United musim ini. Dengan hanya 42 gol yang tercipta di Liga Premier merupakan catatan ofensif terburuk keenam di kompetisi, sehingga alarm bahaya telah berkumandang keras di Old Trafford.
Ruben Amorim, yang dipercaya mengemudikan kapal United menuju era baru, dihadapkan pada tugas yang monumental. Prioritas utamanya jelas yaitu menyuntikkan darah segar ke lini depan yang mandul sepanjang musim.
Satu nama terus bergemuruh dalam bursa transfer yakni Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers. Penyerang Brasil dengan kemampuan dribbling memikat ini diyakini akan menjadi puzzle sempurna yang melengkapi Bruno Fernandes di lini serang. Kombinasi kedua pemain berpotensi menciptakan duet maut yang mampu memecahkan kebuntuan ofensif United.
Perombakan besar ini menandai era transformasi penuh di Manchester United. Dengan hanya menyisakan empat pemain sebagai pilar utama, Amorim jelas mengirimkan sinyal kuat tentang visinya untuk mengembalikan klub ke puncak kejayaan.
Advertisement
Kebutuhan Manchester United
Di tengah badai transformasi Manchester United, sejumlah titik lemah mencolok menghadirkan tantangan serius bagi Ruben Amorim. Lini depan menjadi sorotan utama setelah performa mengecewakan Rasmus Hojlund yang hanya mampu mencetak empat gol di liga sepanjang musim, suatu statistik yang jauh dari harapan untuk penyerang utama klub sekaliber United.
Kebutuhan akan eksekutor tajam di lini depan tidak bisa ditawar. Setan Merah membutuhkan striker bernomor sembilan sejati yang mampu memecah kebuntuan dan menjadi tumpuan serangan.
Di lini tengah, kondisi Casemiro menimbulkan tanda tanya besar. Gelandang berpengalaman asal Brasil ini menunjukkan tanda-tanda penurunan performa seiring bertambahnya usia. Merekrut maestro tengah lapangan dengan kemampuan mengontrol tempo permainan menjadi prioritas yang tidak kalah penting.
Sistem tiga bek yang diusung Amorim juga membutuhkan penguatan signifikan. Harry Maguire yang sudah memasuki usia matang, Lisandro Martinez yang rentan cedera, dan Leny Yoro yang masih hijau dengan usia 19 tahun, menciptakan urgensi untuk mendatangkan bek andal berusia pertengahan 20-an untuk menstabilkan pertahanan rapuh United.
Ironi terbesar terletak pada performa Andre Onana. Kiper yang didatangkan dengan ekspektasi tinggi justru berkontribusi pada sejumlah kebobolan akibat kesalahan fatal. Pergantian penjaga gawang menjadi opsi yang semakin masuk akal jika United berniat bangkit dari keterpurukan.