Sukses

Dito Ariotedjo Bicara soal Sanksi FIFA dan Posisi di RANS PIK Basketball Club

Dito Ariotedjo resmi menjadi menpora baru untuk gantikan Zainudin Amali yang fokus sebagai Wakil Ketua Umum PSSI. Dito pun langsung bicara potensi sanksi FIFA.

Liputan6.com, Jakarta Dito Ariotedjo sudah resmi menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga atau Menpora RI yang baru. Dia menggantikan Zainudin Amali yang memilih fokus untuk menjadi Wakil Ketua Umum PSSI.

Dito pun bicara soal nasib PSSI yang terancam dikucilkan oleh FIFA. Seperti diketahui, FIFA baru saja mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang harusnya berlangsung di 6 kota berbeda.

Namun pada 29 Maret lalu, FIFA memutuskan untuk mencoret Indonesia. Dalam penyataannya, FIFA juga mengungkapkan soal potensi sanksi yang mungkin didapatkan Indonesia.

Dito Ariotedjo juga mengaku sudah memperhatikan itu. Dia meyakini PSSI lewat Ketua Umum Erick Thohir sudah melakukan lobi-lobi agar Indonesia tidak terkena sanksi.

"Sepengetahuan say,a komunikasi dengan ketum pssi pak Erick Thohir sekarang lobi-lobi dan juga diskusi masih dijalankan. Yang pasti pemerintah dengan tupoksi dan kewenangannya akan selalu support dari apa yg dilakukan ketua umum pssi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Posisi Dito Ariotedjo di RANS Basket

Dito Ariotedjo juga bicara soal posisinya sebagai salah satu pemilik di RANS Basket bersama Raffi Ahmad.

"Mundur? Pasti lah. Kan otomatis sebagai menpora saya harus menaungi semua stakeholder. Jadi untuk tidak ada conflict of interest, saya pasti akan mundur. Per hari ini, sudah, sudah," katanya.

Dito juga menceritakan kembali bagaimana Presiden Jokowi meyakinkan dia agar mau jadi Menpora.

"Ya gak mungkin nolak juga mas, apalagi ini kan untuk merah putih ya, untuk bangsa dan negara dan hamdalah apa yang saya diberikan ini adalah jabatan kementerian pemuda dan olahraga. saya sendiri berusia 32 tahun lahir tahun 90 jadi saya masih generasi milenial. milenialnya bukan mentok, di tengah-tengah," kata Dito.

"Jadi ini merupakan representasi dari generasi milenial dan juga bisa dibilang gen z ya. Jadi ini merupakan kesempatan yang saya terima kasih kepada bapak presiden jokowi tapi ini merupakan beban yang berat bagi saya karena saya merupakan wakil dari generasi saya," dia menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Dito Merasa Anak Muda Bisa Jadi Menpora

 

Dito juga menjawab anggapan dirinya terlalu muda untuk menjadi Menpora. Dia berjanji akan menjawab itu dengan kinerja yang lebih baik.

"Ya semua akan bisa dijawab dengan kinerja dan juga apa yang akan saya perbuat di kemenpora. jadi saya tidak akan menjawab dengan kata-kata tapi dengan aksi dan impact yang terjadi," katanya.

"Rekan-rekan wartawan semoga butuh dukungan kawan-kawan wartawan dan media serta input-input. Yang pasti dengan saya yang masih muda ini ya gunakanlah saya sebagai media untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan rakyat muda. Waktu terlalu sempit? Semua yang disampaikan presiden kita sudah ada perencanaan. Jadi saya optimis," katanya.

4 dari 4 halaman

3 Arahan Presiden Jokowi untuk Dito Ariotedjo Menpora Baru

Usai pelantikan, Dito pun mengungkapkan beberapa arahan yang diberikan presiden kepada dirinya. Ini termasuk soal kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Yang pasti melanjutkan apa yang sudah dilakukan Menpora sebelumnya Pak Zainudin Amali, program seperti event besar olahraga dan juga Sentra pelayanan kepemudaan nasional.Dan juga ada tiga poin dari Presiden. Pertema, Pak Presiden ingin di agenda event SEA Games dan Asian Games kita memprioritaskan Cabor-cabor yang memiliki potensi medali. Jadi harus efisien tetapi kita mendapatkan hasil medali yang baik," ujar Dito.

"Kedua arahan Presiden ingin liga-liga pertandingan olahraga itu masif dilaksanakan di level tingkat pendidikan sekolah, kuliah, dna juga untuk rakyat kita diminta untuk menggalakan liga antar kampung.

"Dan ketiga Presiden sangat peduli dan ingin ekosistem sport industri Indonesia ini semakin maju dan semakin established. Pak Presiden ingin pengembangan Pemuda itu lebih ke arah kewirausahaan dan juga profesionalitas, dan dengan capaian indeks Pemudanya naik," katanya menambahkan.

Dito juga mengaku harus mengurangi berat badannya saat ini.

"Tapi ada satu sih yang perlu dikurangin kalau dari saya, itu berat badan saya pasti. Jadi kita hari ini diet makin keras, latihan makin keras. Mungkin teman-teman nanti mau ikut latihan sama saya di Kemenpora," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.