Sukses

Repsol Honda Bongkar Rahasia di MotoGP 2013, Ingin Duetkan Casey Stoner dengan Marc Marquez

Repsol Honda sempat ingin mendepak Dani Pedrosa dari tim dan menduetkan Casey Stoner dengan Marc Marquez.

Liputan6.com, Jakarta Repsol Honda membongkar sebuah rahasia atau rencana rahasia yang belum pernah diungkap di MotoGP 2013. Mantan bos Honda, Livio Suppo mengatakan awalnya ingin menduetkan Marc Marquez dengan Casey Stoner.

Pada MotoGP 2013, Marc Marquez baru naik kelas dari Moto2. Sedangkan Casey Stoner merupakan juara dunia MotoGP pada 2012 dengan Honda.

Namun semua rencana itu batal terlaksana. Soalnya, Stoner memilih untuk pensiun di usia muda.

Livio Suppo meyakini Marc Marquez tak akan dominan di MotoGP saat itu, kalau Stoner masih ada di grid. Seperti diketahui, Marquez tak tertahankan karena sukses juara dua musim beruntun pada 2013 dan 2014.

"Rencana di 2013 yaitu menyatukan Stoner dengan Marquez. Marquez sangat kuat tahun itu, tapi dia juga diuntungkan dengan cedera rivalnya Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa," kata Suppo seperti dikutip crash.

"Meski begitu, dia tetap pembalap yang lahir seratus tahun sekali," dia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dua Pribadi Berbeda antara Marquez dengan Casey Stoner

 

Casey Stoner sukses bersama Livio Suppo baik saat di Ducati pada 2007 atau dengan Repsol Honda di 2012. Namun karena pensiun dini, Marquez pun tak punya lawan dan dominasi MotoGP.

Suppo menilai Marquez dan Stoner sama-sama hebat. Meski begitu, keduanya punya kepribadian yang berlawanan.

"Kalau soal talenta, keduanya mirip, sama-sama seorang monster. Sedangkan soal karakter, keduanya benar-benar berlawanan," katanya.

"Marquez menjalani hidup dengan cara tersenyum dan mencoba lakukan segalanya dengan gembira. Sedangkan Stoner pribadi yang tertutup dan merasa terbebani dengan aktivitas balapan."

 

3 dari 5 halaman

Stoner Tak Punya Keberanian untuk Melawan Tekanan di MotoGP

 

Suppo menilai Stoner sebenarnya masih bisa membalap hingga 2016 kalau dia mau. Namun mental yang kurang ngotot disebutnya tak bisa membawanya ke persaingan yang ideal sebagai pembalap.

"Mengingat dia pensiun di usia 27 tahun, saya pikir dia masih bisa kompetitif di empat atau lima tahun. Tak tahu apakah dia tambah gelar atau tidak, karena saat itu ada Marquez," kata Suppo.

"Kalau Marquez dan Stoner diadu, saya pikir Marquez bakal menang. Soalnya Stoner bakal menderita dengan pendekatan cerianya."

4 dari 5 halaman

Bermusuhan dengan Rossi dalam Waktu Lama di MotoGP

Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, membuka kembali kisah permusuhannya dengan Valentino Rossi di MotoGP. Perseteruan dua pembalap terhebat di era berbeda ini sampai sekarang belum menemui titik damai.

Marquez, yang sedang mempersiapkan diri jelang MotoGP Portugal, memastikan perdamaian dengan Rossi tak akan terjadi dalam waktu dekat. Dia memprediksi 30 tahun lagi mungkin mereka akan bicara.

Marc Marquez sudah membongkar semua kisah perseteruannya dengan Rossi lewat video dokumenter yang ditayangkan di Prime Video. Marquez menyalahkan Rossi karena sudah menendang motornya di MotoGP Malaysia 2015.

Sutradara video dokumenter ingin Rossi memberi respon dengan tuduhan ini. Namun pembalap asal Italia itu memilih untuk tidak tampil di video itu.

"Permusuhan dengan dia (Rossi) sudah terlanjur besar. Ada kejadian sebelum dan sesudah di antara kami. Mungkin 20-30 tahun lagi, kami akan saling bicara!" katanya seperti dikutip crash.

"Jangan bilang tak mungkin, tapi pastinya tak akan terjadi besok."

5 dari 5 halaman

Marquez Sangat Fit Jelang Seri Pembuka MotoGP 2023

Marquez bersiap hadapi MotoGP 2023 dengan kondisi fisik yang lebih baik ketimbang 2 tahun lalu. Dia pun kini incar gelar ketujuhnya di MotoGP, yang akan menyamai torehan Rossi.

"Musim dingin ini, saya sudah kembali ke level fisik sebelumnya. Sekarang masih ada yang belum dikerjakan: memperbaiki penampilan di balapan. Kami akan memahaminya di 4-5 balapan," kata Marquez.

"Memenangkan gelar? Saya pikir itu sulit, tapi tentu target saya selalu sama."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.