Sukses

Komentar Pedas Emiliano Martinez Usai Argentina Tumbangkan Belanda di Piala Dunia 2022

Kiper Argentina, Emi Martinez berkomentar pedas untuk Louis van Gaal usai kemenangan tim di 8 besar Piala Dunia 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Argentina berhasil menumbangkan Belanda pada perempat final Piala Dunia 2022 Qatar lewat adu penalti setelah di waktu normal skor imbang 2-2. Argentina sempat unggul 2-0 lewat gol Nahuel Molina dan Lionel Messi. Namun, pemain pengganti Wout Weghorst menyamakan kedudukan untuk Belanda lewat dua golnya.

Pada adu penalti, kiper Argentina, Emiliano Martinez menjadi pahlawan dengan menepis dua tendangan Belanda dan memastikan Argentina menang 4-3.

Seusai laga, kiper Aston Villa itu melontarkan komentar pedas kepada Belanda, khususnya sang pelatih, Louis van Gaal yang dinilai terlalu banyak bicara lewat psy war sebelum pertandingan berlangsung. Karena emosi, Martinez secara langsung berteriak kepada Van Gaal sehabis laga di perempat final Piala Dunia 2022.

"Dia menyalakan dinamit, dia akan menutup mulutnya," kata Emi menirukan apa yang dia ucapkan kepada van Gaal dilansir dari TYC Sports.

"Mereka berbicara banyak omong kosong sebelum pertandingan. Pelatih mengatakan bahwa mereka akan diuntungkan jika bermain adu penalti dan mereka ingin membalas dendam Piala Dunia 2014," jelas Martinez.

Menurut eks kiper Arsenal ini, seharusnya Van Gaal membuktikan ucapannya di atas lapangan, bukan hanya berkomentar sebelum pertandingan. Ia mengaku, komentar Van Gaal membuatnya lebih bersemangat.

"Sesuatu yang saya pelajari dari sepak bola adalah hal itu dibicarakan di lapangan. Mereka berbicara banyak sebelum pertandingan dan itu memberi saya banyak energi," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Membuktikan

Martinez mengatakan ucapan Van Gaal sebelum pertandingan membuat semangat tim membara. Pelatih Argentina Lionel Scaloni menyebut semua pemain di skuad Argentina pada saat itu tampil dengan semangat tinggi.

"Pelatih mengatakannya, saya melihatnya dan saya menangkapnya dan menyimpannya untuk diri saya sendiri. Saya menunjukkannya kepada Martin (Tocalli ) dan psikolog saya dan saya memberi tahu mereka telah menyalakan dinamit," tegas dia.

"Saya tidak berpikir, saya hanya berpikir bahwa saya akan tutup mulut. Itu adalah cinta yang mereka berikan kepada saya dan saya harus membuktikannya," lanjut Ei Martinez.

Pada adu penalti melawan Belanda, Martinez menepis tendangan Virgil van Dijk dan Steven Berghuis. Seusai laga, Martinez berteriak kepada Van Gaal sehingga memancing kericuhan.

 
3 dari 4 halaman

Komentar Messi

Selain Martinez, sang megabintang Lionel Messi juga berkomentar pedas untuk Van Gaal. Menurutnya, Van Gaal hanya bisa menerapkan strategi long ball dengan menempatkan pemain-pemain berpostur tinggi untuk merebut bola di kotak penalti lawan.

"Dia (van Gaal) menjual bisa bermain sepak bola dengan baik, tetapi yang dia lakukan hanyalah melempar jauh bola," kata Messi.

Padahal, menurut Messi, Argentina yang memiliki keuntungan jika bermain adu penalti di Piala Dunia. Argentina merupakan tim yang paling sering menang adu penalti di Piala Dunia, yaitu empat dari lima laga yang berakhir dengan babak tos-tosan.

Pada Piala Dunia 2014 juga Argentina sudah membuktikannya di hadapan Van Gaal. Pada babak semifinal, La Abicaleste menumbangkan Belanda yang dilatih Van Gaal 4-2 lewat adu penalti.

4 dari 4 halaman

Psy War Van Gaal

Van Gaal sebelumnya mengatakan Argentina merupakan tim yang bagus secara individu, namun tidak lebih baik dibandingkan Belanda secara tim. Sebab, di Argentina ada Messi yang dinilainya bermain secara individu dan tidak bermain tim.

"Saya suka Messi sebagai pemain individu tetapi tidak cara sebagai pemain tim, Selanjutnya, dalam hal merebut kembali bola, tim yang memiliki Messi memiliki satu pemain yang lebih sedikit," cetus van Gaal sebelum laga.

Ia juga menyebut Argentina hanya meniru formasi Belanda dan itu membuktikan bahwa Argentina takut kepada permainan Belanda. Menurutnya, formasi tiga bek akan sulit dimainkan oleh tim yang baru menggunakannya.

"Kalau kami sudah memakai sistem formasi ini lebih dari satu tahun. Jika mereka meniru sistem ini maka kami akan diuntungkan," tutur van Gaal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.