Sukses

Alvaro Bautista, Pembalap Mungil dengan Prestasi Besar di World Superbike

Alvaro Bautista akhirnya keluar sebagai juara dunia WSBK 2022.

Liputan6.com, Jakarta Alvaro Bautista terbilang kecil untuk ukuran orang Eropa. Tingginya hanya 169 cm dan berat 60 kg. Saat menghadiri jumpa pers bersama dua petinggi Ducati, Stefano Cecconi dan Luigi Dall’Igna, Minggu 13/11/2022) lalu, rider berusia 37 tahun tersebut terlihat seperti tengah diapit oleh 'dua raksasa'.

Maklum, Gigi dan Stefano tinggi menjulang. Perbedaan semakin jelas terlihat, saat ketiganya berdiri berdampingan.

Di dunia balap motor, 'size really matter '(ukuran berpengaruh). Postur yang mungil dianggap menguntungkan saat berada di atas kuda besi.

Pembalap BMW Motorrad WorldSBK Team, Scott Reading, pernah protes soal ini. Dia menganggap pihak penyelenggara sebaiknya membuat aturan ketat soal postur pembalap.Redding yang memiliki tinggi hampir 180 cm dan berat hampir 93 kg merasa dirugikan karena harus bersaing dengan rider seperti Bautista yang berbobot 66 kg.

Menurut Redding, di jalan lurus, bobot pembalap sangat berpengaruh. Rider-rider mungil bisa melesat 0,2 - 0,4 detik lebih cepat. Meski tipis, perbedaan ini bisa sangat berpengaruh bila 10 pembalap terpaut hanya 1 detik. Dalam situasi ini, rider-rider mungil bakal benar-benar diuntungkan.

Redding juga mengaku bukan satu-satunya pembalap yang resah soal ini. Namun menurutnya, banyak yang tidak berani bersuara karena khawatir diprotes fans dan netizen.

Bautista panas mendengar ini. Dia lantas menganalogikan tudingan Redding dengan kiprah Dani Pedrosa yang menurutnya jarang menang di MotoGP. Belakangan Bautista meralat ucapannya karena Pedrosa yang juga mungil sepertinya, telah memenangkan lebih dari 30 race di ajang MotoGP.

Redding tidak sepenuhnya keliru. Bobot pembalap tentu berpengaruh. Apalagi bila dipadu dengan motor bertenaga seperti Ducati Panigale V4R. Hanya saja postur mungil pembalap juga bukan satu-satunya jaminan untuk jadi juara. Kerja keras, pengalaman, dan motor yang mumpuni jauh lebih berpengaruh.

"Gelar juara dunia tidak datang dengan gratis. Alvaro tahu cara untuk mendapatkan paket terbaik, yakni kombinasi antara dia dan bobotnya. Tentu ada keuntungan, tapi Alvaro juga membuat keajaiban," kata juara WSBK 6 kali Jonathan Rea.

"Jadi selamat bagi Alvaro. Saya menghormatinya dan saya tahu rasanya seperti apa. Saya bisa terima dan semoga menikmatnya."

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kenal Motor Sejak Usia 3 Tahun

Bautista memang bukan sembarang pembalap mungil. Pengalamannya menunggang kuda besi tak perlu diragukan lagi.

Pria kelahiran Talavera de la Reina, Spanyol itu sudah mengendarai sepeda motor sejak usia 3 tahun. Lima tahun berselang, dia jadi runner up di salah satu kejuaraan balap motor di Madrid. Dan saat berusia 11 tahun, dia sukses merebut gelar juara di kenurnas junior.

Kariernya terus melesat. Pada tahun 2002, Bautista mulai tampil di Kejuaraan Dunia 125 cc dan menjadi juara dunia tahun 2006. Setelah itu dia sempat tiga musim tampil di kelas 250 cc sebelum akhirnya menjajal kelas paling premium di MotoGP tahun 2010. Melewati 150 race bersama Suzuki, Honda, Aprillia, dan Ducati, Bautista adalah salah satu rider paling berpengalaman di MotoGP.

Langkah Bautista mengejar gelar WSBK diawali tahun 2019 lalu. Bautista beralih ke balap motor produksi massal itu setelah gagal mengukir prestasi di ajang yang lebih bergengsi, yakni MotoGP.

Ducait Aruba.it Racing menjadi pelabuhan pertama Bautista. Musim pertamanya bersama Ducati berakhir di posisi runner up setelah kalah bersaing dengan pembalap Kawasaki, Jonathan Rea.

Hubungan Ducati dan Bautista tidak berlangsung lama. Pada musim berikutnya, Bautista memutuskan pindah ke tim Honda, tapi kariernya kariernya justru anjlok. Perbedaan yang signifikan antara motor Ducati Panigale V4 R dan Honda CBR1000RR-R membuatnya butuh banyak penyesuaian.

Akibatnya, selama dua musim bersama Honda, Bautista hanya mampu menempati urutan ke-9 dan 10.

Pada tahun 2022, Bautista kembali lagi ke Ducati. Namun kali ini dengan semangat yang berbeda.

Kepulangannya disambut baik. Ducati hanya meminta Bautista tidak 'ngeyel' dan bersedia bekerjasama. Pelajaran dari tiga musim sebelumnya membuat Bautista semakin matang menghadapi WSBK tahun ini. Sejak awal musim, Bautista langsung jadi penantang berat sang juara bertahan Toprak Razgatlioglu.

Silih berganti mereka memenangkan race demi race sepanjang 2022. Dari 33 balapan yang dilalui musim ini, pembalap dengan nomor 19 itu meraih 14 kemenangan dan hanya empat kali gagal naik podium.

 

3 dari 4 halaman

Ukir Sejarah

Alvaro Bautista akhirnya berhasil menuntaskan penantian panjang Ducati di ajang World Superbike (WSBK) dengan mempersembahkan gelar juara dunia sebelum musim 2022 berakhir. Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, jadi lokasi penahbisan Bautista. Dia berhasil mengunci posisi puncak klasemen 2022 lewat pertarungan yang mendebarkan melawan Toprak Razgatlioglu.

Pada WSBK Mandalika 2022, Bautista harus menunggu hingga balapan terakhir untuk menjadi juara dunia. Sang juara bertahan, Toprak Razgatlioglu terlalu dominan dan berhasil memenangkan seluruh balapan. Namun dia menyudahi perlawanan Toprak dengan finis kedua pada Race 2, Minggu (13/11).

"Ini sangat menyenangkan. Terima kasih Ducati, terima kasih kepada semua pihak yang telah mewujudkan hari yang luar biasa ini," ujar Bautista dalam jumpa pers usai berlangsungnya balapan.

Bautista kini memimpin dengan 553 poin atau terpaut 66 poin dari Toprak yang berada di urutan kedua. Toprak mustahil mengejar, karena seri terakhir di Australia hanya menyisakan maksimal 62 poin saja. Balapan penutup bakal digelar di Sirkuit Phillip Island, sepekan setelah WSBK Mandalika 2022.

Butuh 11 tahun bagi Ducati untuk merasakan gelar juara WSBK. Terakhir kali, penghargaan ini dipersembahkan oleh Carlos Checaa pada tahun 2011 lalu. Setelah Max Biaggi dan John Kocinski, Bautita kini menjadi pembalap ketiga yang mengawinkan gelar WSBK dan MotoGP (125 cc, 2006). Bautista juga melengkapi tahun spesial Ducati yang juga memenangkan MotGP 2022 lewat Francesco Bagnaia. 

 

 

4 dari 4 halaman

Pertarungan Sengit

Perjuangan Bautista menyegel gelar di WSBK Mandalika 2022 tidak mudah. Pembalap Pata Yamaha, Toprak Razgatlioglu itu tampil perkasa di seluruh balapan yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok. Dia berhasil memenangkan Race 1 dan Superpole hingga memaksa Bautista menunggu sampai Race 2. Pada balapan penutup, Bautista hanya butuh podium untuk menyegel gelar juara WSBK 2022. Namun hal itu ternyata tidak mudah karena posisi start rider 37 tahun tersebut kembali tidak menguntungkan.

Dia harus mengawali lomba dari urutan keempat, sedangkan Toprak berada di baris terdepan. Keinginan untuk segera mengunci gelar juara dunia pun akhirnya membuat pikiran Bautista jadi bercabang.

"Saya berpikir, saya bisa jadi juara dunia pada kesempatan ini. Itu membuat saya tertekan," katanya.

Saat lampu start menyala, juara dunia 6 kali, Jonathan Rea ikut meramaikan persaingan. Meski sudah tersingkir dari perebutan gelar, rider Kawasaki itu tetap kompetitif dan sempat memimpin di awal lomba.

Namun Toprak bukan pembalap sembarangan. Di lap keenam, dia berhasil melewati Rea di tikungan 10, sementara Bautista berhasil mulai merangsek ke posisi ketiga. Pada lap berikutnya, Bautista mulai menempel Toprak usai memanfaatkan kesalahan Rea yang sempat melebar pada tikungan 9 dan 10.

Pertarungan sengit pun mulai sejak lap 14. Bautista berhasil melewati Toprak di tikungan 1 sebelum posisi itu kembali diambil alih pada tikungan ke-10. Melalui tikungan 14-15, Bautista kembali melakukan gerakan menakjubkan untuk memimpin balapan dan mempertahankannya sementara waktu.

Pada lap 16, Toprak merespons di tikungan 10 dan mengambil alih posisi pertama. Toprak berhasil mempertahankannya hingga garis finis sekaligus mencatatkan hattirck kemenangan di Mandalika.

"Saat saya memimpin, saya membuat beberapa kesalahan jadi saya memilih tetap di urutan kedua dan mengikuti pembalap di depan. Saya menikmati balapan ini, tapi di satu sisi saya terlalu banyak berpikir."

 

Statistik Alvaro Bautista

MOTOGP

Grand Prix Pertama: 2002 (125cc)

Races: 157

Juara Dunia: 1 (125cc)

Kemenangan Grand Prix Pertama: 2006

Total Kemenangan Grand Prix: 16

Podium Grand Prix Pertama: 2004

Total Podium Grand Prix: 49

Pole Position Pertama: 2006

Total Pole Positions: 18

 

WSBK

2022 World Champion

Podium: 56

Menang: 30

Fastest laps: 26

Pole Positions: 5

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini