Sukses

Natalia Clerin Ungkap Rahasia Jadi Pembalap Prototype Wanita di Shell Eco-marathon: Harus Jaga Berat Badan!

Natalia Clerin dari Apatte Elang Perkasa Team 2 menjadi salah satu driver wanita yang turun dalam kompetisi Shell Eco Marathon 2022 di Sirkuit Mandalika. Menurutnya, faktor berat badan menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menjajal arena trek.

Liputan6.com, Jakarta Tim dari Universitas Brawijaya jadi salah satu peserta yang sukses menyedot perhatian di gelaran Shell Eco-marathon 2022. Pasalnya, Apatte Elang Perkasa Team 2 menempatkan sosok wanita bernama Natalia Clerin di posisi driver.

Berstatus sebagai pengemudi dalam ranah kompetisi yang berbau maskulin tak lantas membuat Clerin menjadi kurang percaya diri. Bersama kendaraan tunggangannya–Anagata FCV–Clerin mampu menorehkan hasil yang cukup apik di percobaan pertama, yakni 358 km/m3.

Clerin sendiri mengakui bahwa catatan tersebut tergolong mengesankan. Sebabnya, Apatte Elang Perkasa Team 2 belum banyak melakukan inovasi di awal penjajalan trek. Mereka pun hanya menargetkan result 200 km/m3.

“Saya sudah mencoba (turun ke trek) satu kali dan (mendapat) catatan 358 km/m3. Sebenarnya ini jauh (melampaui) target awal kita. Soalnya ini juga mobil pertama kami di kategori prototype, kemudian target awal kami cuma 200 km/m3. Ternyata hasil pertama sudah melebihi,” ungkap sang pengemudi saat ditemui di paddock pada Jumat (14/10/2022).

Menurut Clerin, driver wanita sesungguhnya bukanlah hal yang baru di kancah ini. Tim Universitas Brawijaya bahkan sudah konsisten menempatkan wanita di balik kemudi mobil hemat energinya sejak 2016.

Mereka melakukan sayembara untuk memilih driver yang tepat. Pendaftar haruslah sesuai dengan regulasi berat dan tinggi badan yang ditentukan, agar bisa fit dengan kendaraan ciptaan Apatte Elang Perkasa.

“Di tim kami, driver perempuan itu sebenarnya sudah biasa dari angkatan 2016, (sementara) saya sendiri angkatan 2019. Waktu itu ada pemilihannya, namanya sayembara driver. Jadi siapa pun yang punya ketentuan sesuai regulasi bisa mencoba mengendarai mobilnya,” ujar Clerin.

Berat badan memang menjadi salah satu aspek penting dalam Shell Eco-marathon 2022. Melansir buku panduan resmi Shell Eco-marathon, pengemudi prototype–termasuk perlengkapan mengemudi yang dikenakan dan alat komunikasi–harus memiliki berat setidaknya 50 kg.

Oleh karena itu, Clerin punya tuntutan besar saat akan melakoni kompetisi. Sang driver diharuskan menjaga berat badan agar tetap selaras dengan regulasi yang sudah ditetapkan oleh pihak penyelenggara.

“Persiapan yang pasti (sebagai) driver prototype ini, saya harus menjaga berat badan saya sendiri. Kan ada regulasinya. Selain itu strategi mengemudi juga (harus dipelajari) karena saya kurang banyak mengetahui dunia otomotif atau dunia balap seperti ini,” beber sosok yang tengah menempuh pendidikan jurusan teknik mesin di Universitas Brawijaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tantangan di Trek

Tak hanya selama persiapan, tantangan demi tantangan juga ditemui Clerin saat mengaspal di Sirkuit Mandalika. Lintasan yang panjang dan luas membuat komunikasinya dengan rekan-rekan di paddock kerap terputus.

“(Saat) latihan (saya) tidak pernah (mengemudi) selama ini–30 menit. Kondisi trek sepi dan jarang ada mobil lainnya. Karena ini treknya sangat luas, biasanya kan ada komunikasi bersama tim saya, tapi di situ (di Mandalika) saya merasa sendiri karena sinyal (alat komunikasinya) tidak kuat,” kisah Clerin.

Lebih lanjut, tikungan yang dihadapi pun berbeda dibanding saat latihan. Menurut Clerin, belokan di Sirkuit Mandalika cukup tajam. Perbedaan ini membuatnya harus cepat beradaptasi agar bisa mengemudi kendaraan dengan baik, sekaligus mengumpulkan informasi untuk mempersiapkan kendaraan menghadapi percobaan selanjutnya.

“Jika dibandingkan dengan saat latihan dan pengetesan, tikungannya tidak selebar ini. Kalau belok tinggal miringkan setir sedikit sudah bisa. Tikungan (di tempat latihan) tidak setajam ini (di Sirkuit Mandalika),” tuturnya.

“Jadi (sebagai) seorang driver, saya harus beradaptasi cepat. Dalam satu attempt, harus bisa mendapatkan banyak informasi karena itu sangat berpengaruh untuk percobaan selanjutnya,” sambung dia.

3 dari 4 halaman

Hemat Energi

Bicara soal motivasi, embel-embel ‘hemat energi’ rupanya menjadi faktor pendorong besar yang membuat Clerin tertarik menjajaki peran driver di Apatte Elang Perkasa Team 2.

Sebagai mahasiswa fakultas teknik, ia mengaku berminat lantaran mendengar visi misi menciptakan kendaraan hemat energi.

“Ini baru pertama kali saya menjadi partisipan (dalam kompetisi seperti Shell Eco-marathon), benar-benar baru pertama kali. Saya sebelumnya sangat awam di dunia seperti ini,” tuturnya.

“(Saya menjadi driver) karena asyik, bisa gabung bersama tim hemat energi. Mobil jenis ini kan baik buat masa depan bumi, pasti ada impact-nya. Awalnya saya tertarik dengan (label) hemat energinya,” tambah Clerin.

4 dari 4 halaman

Target Podium

Clerin tak segan mengakui dirinya mengincar podium juara dalam Shell Eco-marathon di Sirkuit Mandalika. Walau begitu, untuk percobaan pertama, ia dan timnya mengaku sudah puas jika mobil ciptaan mereka bisa finish dan mendapat hasil yang valid.

“Targetnya pasti saya ingin podium, ya. Kalau masih pertama, setidaknya mobil ini bisa finish dan dapat hasil yang valid,” pungkasnya dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, ajang Shell Eco-marathon 2022 resmi dibuka pada Kamis (13/10/2022) lalu. Tim-tim yang berpartisipasi harus lebih dulu melewati tahapan technical inspection sebelum bisa turun ke trek.

Hanya mereka yang dinyatakan lolos technical inspection-lah yang bisa melakoni pertandingan. Adapun kompetisi inti dalam Shell Eco-marathon dijadwalkan berlangsung mulai Jumat (14/10/2022) kemarin hingga Sabtu (15/10/2022) ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.