Sukses

Agum Gumelar Minta PSSI Mau Terima Masukan dari TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Tim gabungan Independen pencari fakta (TGIPF) bakal segera melaporkan temuannya kepada Presiden RI, Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta Agum Gumelar meminta PSSI menerima apapun keputusan atau rekomendasi yang dikeluarkan oleh Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan. Pria yang juga pernah menjabat sebagai ketua umum PSSI itu menganggap masukan tersebut demi kebaikan sepak bola ke depan. 

"Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan," kata Agum dikutip dari laman resmi PSSI.

"Siapapun pasti ingin sepak bola di Tanah Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya, kompetisi yang baik akan menghasilkan timnas yang baik," beber Agum yang juga pernah ditunjuk FIFA sebagai ketua normalisasi saat kisruh PSSI.

Agum juga menambahkan, selama ini ada tiga tabu yang berlaku di sepak bola Indonesia. Dia berharap, ketiga larangan itu tetap dijalankan agar sepak bola nasional menjadi lebih baik. Ketiga tabu itu adalah; pemain tidak boleh berkelahi di lapangan, memprotes wasit secara berlebihan, dan suap. 

"Jika tiga tabu ini dilaksanakan, saya yakin kompetisi akan berjalan ke arah yang lebih baik dan benar dan pasti akan lebih enak untuk ditonton serta dinikmati," Beber Agum menjelaskan. 

Seperti diketahui pemerintah melalui Kemenkopolhukam telah membentuk TGIPF untuk mengusut tragedi Kanjuruhan yang telah menelan 132 korban jiwa. Insiden ini terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya pada lanjutan Liga 1, Sabtu (1/10/2022). 

TGIPF dipimpin langsung oleh Menkopolhukam, Mahfud MD. Tim ini juga dihuni oleh 10 anggota yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, pengamat, jurnalis, dan eks pemain. 

TGIPF kembali memanggil sejumlah pihak, termasuk PSSI, PT Liga Indonesia Baru, dan Indosiar pada Selasa (11/10/2022). Usai pertemuan tersebut, Mahfud mengatakan bakal melaporkan temuan mereka kepada Presieden RI, Joko Widodo. Laporan rencananya diserahkan, Jumat (14/10/2022). 

"Mulai hari Rabu, tim akan melakukan analisis dan menyusun kesimpulan dan rekomendasi sehingga diharapkan laporan bisa disampaikan kepada Presiden pada Jumat (14/10/2022) pekan ini," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanpa Iklan Rokok

Pada kesempatan ini, Direktur Programing SCM, Harsiwi Achmad juga menjelaskan terkait mekanime iklan di Liga 1. Menurutnya, Indosiar tidak pernah melibatkan sponsor rokok dalam acara ini.

Kepada wartawan, Harsiwi menyebut, iklan rokok yang muncul setelah pertandingan bukan bagian dari sponsor kompetisi. "Saya kemukakan bahwa itu tidak benar, karena di dalam Liga 1 itu tidak ada sponsor rokok. Kita kerjasama dari 2018 sampai sekarang, tidak pernah ada sponsor rokok sama sekali," kata Harsiwi menanggapi tudingan laga malam dibuat untuk mengakomodir sponsor rokok.

"Kalau rokok itu muncul setelah pertandingan, itu karena time signal rokok. Time signal rokok adalah waktu tertentu di mana rokok itu masuk, di mana jam 21.30 baru boleh beriklan. Nah dia tidak memilih program apa, tapi rokok tersebut program apa saja, yang penting 21.30 ke atas," bebernya.  

3 dari 4 halaman

Ikut Aturan PT LIB

Pada kesempatan yang sama, Harsiwi juga menjelaskan tentang mekanisme penjadwalan Liga 1. Menurutnya, selama ini jadwal kompetisi telah disusun sejak awal musim. TV selaku pemegang hak siar juga ikut memberi masukan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga.

"Setelah disepakati bersama, jadwal itu akan jadi acuan bersama. LIB kemudian akan mengkoordinir dengan semua stake holder," kata Harsiwi.

Menurut Harsiwi perubahan jadwal pertandingan juga bukan hal baru di Liga 1. Ini kerap terjadi menyusul dinamika yang terjadi di lapangan. Biasanya, perubahan bisa terjadi akibat perizinan.

Kejadian ini sempat menimpa duel el clasico Persib Bandung vs Persija Jakarta pada 2 Oktober lalu. Pertandingan ini awalnya dijadwalkan pada 20.00 WIB sempat dimajukan ke pukul 15.00 WIB. Duel super bigmatch ini belakangan batal digelar menyusul tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

"Tahun ini setidaknya ada 12 sampai 30 perubahan jadwal dan kami mengikuti itu," kata Harsiwi.

Dalam situasi seperti ini, PT LIB akan mengambil keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan. Sementara Indosiar sebagai pemegang hak siar bakal mengikutinya dan menyesuaikan diri.

"Semua bisa dicarikan solusi dengan baik seperti swap (ditukar) jadwal pertandingan di hari terebut atau kalau memang bentrok dengan jadwal pertandingan lain, maka satu tayang di TV dan yang lain live streaming di Vidio," ujar Harsiwi menjelaskan.

4 dari 4 halaman

FIFA Turun Tangan

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang memang menjadi perhatian banyak pihak. Tidak hanya stake holder sepak bola di Tanah Air, insiden ini juga memaksa FIFA ikut turun tangan.

Presiden FIFA, Gianni Infantino dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo, menyebut persitiwa ini sebagai kasus berat yang dapat menimbulkan sanksi penangguhan. Hanya saja, FIFA masih mendukung upaya Indonesia untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

FIFA lalu memberikan lima langkah, yang perlu dibenahi untuk menghindari tragedi Kanjuruhan berulang lagi, yakni standar keamanan stadion, protokol dan prosedur pengamanan polisi, sosialisasi, penjadwalan, hingga pendampingan dan benchmarking. Langkah-langkah perbaikan selanjutnya bakal dilakukan oleh pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan AFC, FIFA, dan federasi atau PSSI.

Presiden Joko Widodo menyambut baik respons FIFA. Jokowi bersyukur Indonesia tidak mendapatkan sanksi dari FIFA. "Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," ujar Jokowi menanggapi surat FIFA tersebut.

Pemerintah Indonesia dan FIFA selanjutnya akan membentuk tim transformasi sepak bola. Rencananya, Gianni Infantino bakal turun langsung pada 18 Oktober mendatang. Menurut Jokowi, FIFA untuk sementara akan berkantor di Indonesia selama proses tersebut berjalan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.