Sukses

Bola Ganjil: Bukan Cuma dari Fans Sendiri, Pendukung Klub Lawan Juga Memuja

Suporter sepak bola kerap menciptakan lirik spesial bagi pemain. Mereka lalu menyanyikan chant tersebut demi menyemangati sang idola.

Liputan6.com, Jakarta - Suporter sepak bola kerap menciptakan lirik spesial bagi pemain. Mereka lalu menyanyikan chant tersebut demi menyemangati sang idola.

"Mo Salah, Mo Salah, Mo Salah running down the wing! Salah, la, la, la, the Egyptian King," adalah salah satu chant fans. Dari situ jelas nyanyian ini dibuat suporter Liverpool untuk Mohamed Salah.

Ada kalanya pemain begitu istimewa, sehingga suporter klub lain juga mendedikasikan lagu untuknya. Salah satu sosok itu adalah Albert Kidd yang menjadi pahlawan dua klub.

Mei 1986, Kidd saat itu membela Dundee United. Mereka tidak punya kepentingan apapun pada laga pamungkas musim melawan Heart of Midlothian alias Hearts.

Tanpa beban, Kidd justru tampil istimewa. Dia mencetak dua gol telat setelah diturunkan sebagai pengganti dan membantu timnya berjaya 2-0.

Tidak ada yang menyangka Kidd bakal mencuri perhatian. Pasalnya, dia belum mencetak gol sepanjang musim. Hearts pun gigit jari karena penantian gelar yang terakhir didapat 1960 berlanjut. Takhta jadi milik Glasgow Celtic yang menyalip Hearts pada pekan terakhir usai menaklukkan St Mirren 5-0.

Kidd langsung dipuja tidak hanya suporter tim, tapi juga pendukung Celtic dan Hibernian. Kelompok terakhir turut gembira karena Kidd mencegah musuh bebuyutan merebut mahkota Skotlandia. Beberapa sampai memilih namanya sebagai pemain terbaik Hibs musim ini meski membela Dundee United. Selain itu, sempat ada kelompok suporter Hibs yang menggunakan namanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pinjam Seragam Lawan

Colin Daniel merasakan hal serupa. Dia dielu-elukan suporter Bristol City atas kontribusinya menjerumuskan rival sekota.

Pendukung Bristol City bahkan menamakan salah satu tribune di stadion dengan nama idola baru mereka. Perlakuan ini diterimanya usai laga pamungkas 2013/2014. Daniel, sedang membela Mansfield, menghadapi Bristol Rovers yang membutuhkan hasil imbang agar tidak terdegradasi.

Bristol Rovers percaya diri bisa meraihnya. Apalagi tim tamu memiliki hutang. Mansfield lupa membawa seragam untuk partai ini. Bristol Rovers pun meminjamkan seragam tandang agar tim tamu bisa bermain dan tidak terkena walk out.

 

3 dari 3 halaman

Terdegradasi

Nyatanya Mansfield tidak membalas budi dan berjaya berkat gol Daniel di menit ke-36. Rovers akhirnya terdegradasi dan keluar dari sistem kompetisi sepak bola Inggris ke ranah amatir untuk kali pertama dalam 94 tahun.

Mereka turun ke zona merah disalip Wycombe Wanderers dan Northampton Town yang meraih kemenangan pada laga masing-masing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.