Profil Tim Grup G Piala Dunia 2022: Cuma Sampai Fase Grup Lagi, Serbia?

Liputan6.com, Jakarta - Serbia berhasil mendapatkan tiket ke Piala Dunia Qatar 2022 setelah tampil impresif di kualifikasi. Mereka finis di posisi pertama Grup A dan memaksa tim favorit Portugal melalui babak play-off menuju Qatar.

Di Piala Dunia 2022, pasukan Dragan Stojkovic tergabung di Grup G bersama Brasil, Kamerun, dan Swiss. Jika melihat hasil laga internasional pada beberapa bulan terakhir, Serbia bisa dibilang belum mendapatkan hasil maksimal. Mereka dua kali menang, sekali imbang, dan sekali kalah dalam empat pertandingan di UEFA Nations League 2022-2023. 

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Serbia berhak tampil di putaran final Piala Dunia 2022 usai memimpin Grup A. Dusan Tadic dan kawan-kawan finis di posisi pertama setelah mengumpulkan 20 poin dari 8 pertandingan. 

Serbia mengamankan tiket otomatis usai Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan dengan skor 2-1 pada matchday terakhir. Mereka pun kembali hadir di Piala Dunia setelah pada edisi 2018 langsung terhenti di fase grup.

Timnas Serbia berpotensi beri kejutan untuk tiga pesaingnya karena memiliki sederet lini serang mematikan berbalut liga top Eropa. Setidaknya ada empat penyerang berkelas. Keempat penyerang tengah Serbia tersebut di antaranya adalah Aleksandar Mitrovic, Luka Jovic, dan Dusan Vlahovic.

Sosok Mitrovic tentu sudah tak asing lagi bagi pecinta Liga Inggris. Pasalnya penyerang berusia 27 tahun itu tercatat pernah mondar-mandir memperkuat dua tim di Liga Inggris, Newcastle United dan Fulham. Saat ini Mitrovic tercatat masih berkostum Fulham seelah bergabung tahun 2018.

Nama kedua ada eks bomber Real Madrid yang pernah jaya bersama Eintracht Frankfurt, Luka Jovic. Setidaknya ada empat tim besar di kasta tertinggi liga top Eropa yang pernah diperkuatnya.

Sementara untuk sosok ketiga yakni Dusan Vlahovic. Pemain yang tampil baik setelah didatangkan Juventus dari Fiorentina.

Lantas, apakah mampu Serbia berbicara banyak pada Piala Dunia Qatar? Atau justru hanya menjadi pelengkap saja seperti 2018?