Sukses

Ingin Damaikan Rusia-Ukraina, Roman Abramovich Malah Diracun?

Roman Abramovich dikabarkan sudah menunjukkan gejala diracun usai negoisasi damai di Kiev awal bulan lalu.

Liputan6.com, Jakarta Roman Abramovich rupanya tak mau kehilangan muka sekaligus hartanya di berbagai belahan dunia. Untuk menyelamatkan asetnya, pemilik Chelsea ini berusaha untuk mendamaikan Rusia da Ukraina lewat sebuah pertemuan di Kiev awal bulan ini.

Namun, seperti dilansir Marca, Abramovich mengalami serangan yang tak mengenakkan. Dia diduga sudah mengalami gejala sudah diracun lewat makanan.

Pebisnis asal Rusia itu dikabarkan sudah menunjukkan gejala diracun. Itu terlihat dari mata merah, mengeluarkan air mata secara konstan dan juga kulit yang mengelupas.

Wall Street Journal juga melaporkan ada dua delegasi Ukraina juga yang mengalami gejala sama. Meski begitu, dilaporkan, nyawa ketiga orang yang sedang negoisasi itu termasuk Roman Abramovich tidak terancam.

Kondisi mereka dikabarkan sudah membaik dan siap untuk beraktivitas seperti biasa. Siapa racun pemilik Chelsea ini?

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sabotase

 

Kabarnya upaya negoisasi Abramovich coba disabotase oleh pihak tertentu. Dugaan kini ditujukan kepada sayap radikal di Kremlin yang tak menginginkan adanya negoisasi damai.

Selain tiga orang tersebut, pebisnis Rusia dan juga anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov ikut dalam negoisasi itu.

 

3 dari 5 halaman

Kronologi

 

Peran Abramovich di negoisasi itu belum jelas. The Times melaporkan Abramovich sudah bergerak sejak SEnin pekan lalu.

Dia meninggalkan Istanbul untuk bertemu dengan Vladimir Putin. Saat itu dia membawa surat dengan tulisan tangan dari presiden Zelensky.

Isi surat itu tentang keinginan Ukraina yang ingin hentikan perang. "Bilang kepada dia, saya akan hancurkan mereka," jawab Putin seperti dilansir Marca.

4 dari 5 halaman

Peringkat

5 dari 5 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.