Sukses

Berdarah Indonesia, Irfan Bachdim Pernah Trauma Alami Diskriminasi Rasial di Belanda

Pengalaman tidak mengenakkan itu dialami Irfan Bachdim ketika bermain di akademi klub Belanda.

Jakarta - Irfan Bachdim mengaku punya pengalaman buruk seputar diskriminasi rasial. Pengalaman itu dirasakan Irfan Bachdim ketika bermain di Belanda.

Pengalaman tidak menggenakkan itu dialami langsung oleh Irfan Bachdim yang memiliki darah Indonesia. Wajahnya yang mirip orang Asia kerap membuat Irfan Bachdim diejek hingga mendapat pelecehan verbal.

"Di Belanda juga kan banyak rasis. Waktu saya bermain di klub-klub amatir atau akademi Utrech, waktu saya bermain baik itu mereka mengeluarkan kata-kata jelek soal orang Asia atau orang asing," kata Irfan Bachdim saat diwawancari oleh Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah di YouTube Hanif & Rendy Show.

Situasi itulah yang membuat Irfan Bachdim tak merasa seperti orang Belanda. Padahal, pemain kelahiran Amsterdam, 11 Agustus 1998, sejak kecil sudah memiliki paspor Belanda.

"Waktu saya bermain di Belanda saya tidak pernah merasa seperti orang Belanda. Saya selalu merasa orang yang datang dari sisi lainnya," ucap Irfan Bachdim.

Pengalaman itulah yang membuat Irfan Bachdim tanpa mikir panjang memilih kewarganegaraan Indonesia. Irfan Bachdim mengaku bangga bisa bermain untuk Timnas Indonesia.

"Jujur, kualitas saya juga tak cukup bagus untuk bermain di Timnas Belanda. Akan tetapi, saya bangga bermain untuk Timnas Indonesia karena saya orang Indonesia," tegas Irfan Bachdim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Trauma Mendalam

Pengalaman diskriminasi rasial yang dialami menjadi trauma mendalam buat Irfan Bachdim. Di sisi lain, Irfan Bachdim semakin bangga dan mencintai statusnya sebagai Warga Negara Indonesia.

Irfan Bachdim juga tak berencana tinggal dan menetap di Belanda lagi. Pemain yang saat ini membela PSS Sleman di Liga 1 2020 tak ingin anak-anaknya mengalami pengalaman yang sama terkait diskriminasi rasial di Belanda.

 

3 dari 3 halaman

Ingin Tua di Indonesia

"Ketika saya pilih paspor Indonesia saya sudah punya gambaran ingin menetap dan menjalani masa tua di sini."

"Saya tidak ingin Kenji balik ke Belanda dan ada orang-orang yang membully dan berkata-kata jelek kepadanya," imbuh dia. 

Sumber: YouTube Hanif & Rendy Show.

Disadur dari Bola.com (Zulfirdaus Harahap / Yus Mei Sawitri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.