Sukses

Mudik Berisiko Tinggi Terpapar Virus Corona Covid-19

Di tengah wabah virus Corona Covid-19 di Indonesia, masyarakat diminta untuk melakukan segala aktivitas dari rumah masing-masing.

Liputan6.com, Jakarta- Di tengah wabah virus Corona Covid-19 di Indonesia, masyarakat diminta untuk melakukan segala aktivitas dari rumah masing-masing. Hal itu membuat banyak pekerja memanfaatkannya dengan pulang ke kampung halaman atau mudik.

Namun, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto menjelaskan terdapat risiko terpapar virus Corona Covid-19 yang tinggi jika hal itu terjadi.

Melakukan perjalanan jauh bisa menyebabkan masyarakat bertemu banyak orang. Di sinilah kemungkinan-kemungkinan terinfeksi virus Corona Covid-19 itu bisa terjadi.

“Risikonya terlalu tinggi kalau berpergian dalam situasi seperti ini, sebab akan ada perjalanan panjang yang dilalui dan sangat mungkin bertemu banyak orang,” terang Yuri melalui covid19.go.id.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bertemu Banyak Orang

Penyebaran virus Corona mungkin saja terjadi pada proses perjalanan. Hal itu karena seseorang bisa bertemu banyak orang lain yang tidak jelas kondisinya.

Apalagi, jika sesorang harus berada di tempat umum yang ramai ataupun tempat dengan sirkulasi udara yang rendah. Nanti ada yang batuk, dropletnya bisa mengenai benda-benda di dalam bus,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Jaga Jarak dan Cuci Tangan

Namun, bagi masyarakat yang telanjur mudik atau terpaksa berpergian, disarankan untuk selalu menjaga jarak dan mencuci tangan. Bahkan bila sampai di tempat tujuan, usahakan untuk tidak bersalaman sebagai upaya menghindari penyebaran virus yang mungkin terpapar saat melakukan perjalanan.

“Karena bisa saja kita membawa virus. Apalagi 60-70 persen penderita COVID-19 merupakan orang tanpa gejala,” tutup Yuri.

(Balwa Ramadhan/Mg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini