Srikandi Cup 2020: Tantangan Berat bagi Juara Bertahan Merpati Bali

Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi bola basket putri Srikandi Cup 2020 akan segera dimulai Februari mendatang. Sang juara bertahan Merpati Bali sudah siap tempur. Klub asal Pulau Dewata itu bertekad mempertahankan gelar.

Merpati Bali bakal mendapat tantangan berat untuk bisa mempertahankan gelar. Pada turnamen pramusim kemarin, mereka hanya bisa menjadi runner-up dan menelan dua kekalahan saat melawan Sahabat Semarang dan GMC Cirebon.

"Mempertahankan prestasi lebih sulit daripada menjadi juara. Lawan terberat adalah diri sendiri. Kita harus lebih baik dari musim lalu. Tapi kira harus tetap khawatir agar bisa mempersiapkan dengan baik," ujar pelatih kepala Bambang Asdianto Pribadi.

Namun Bambang cukup yakin Merpati Bali akan kembali bangkit dan berjaya di Srikandi Cup 2020. Pasalnya pria kelahiran Malang menjadikan ajang pramusim untuk melihat kemampuan pemain mereka (non timnas) yang sebagian besar datang dengan skuad muda mereka.

"Kemarin kami tampil minus sembilan pemain yang memang saya istirahatkan. Tujuannya utama saya ingin melihat kemampuan pemain muda Merpati yang didampingi beberapa pemain senior. Target kami yang utama adalah mempertahankan gelar juara," ujar Bambang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Berita video legenda NBA dan Los Angeles Lakers, Kobe Bryant, dilaporkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter bersama sang putri, Gianna Maria.

2 dari 3 halaman

Tanpa Helena

Di Srikandi Cup 2020, Merpati Bali akan ditinggal salah satu pemain kuncinya musim lalu. Kapten tim Helena Tumbelaka telah memutuskan pensiun.

Tanpa Helena, Merpati Bali tetap pede. Mereka masih memiliki lima pemain eks timnas Sea Games 2019 Filipina kemarin, seperti Kadek Pratita Citta Dewi, Husna, Agustin Gradita Retong, Husna Aulia Latifah, Dora Lovita.

Belum lagi Dewa Ayu Made Sriatha Kusuma Dewi (bermain di timnas 3x3) serta dua guard senior kembar Lamia dan Tania Rasidi akan berperan membimbing para pemain muda Merpati lainnya.

"Saya melihat masih ada kekurangan yang harus di benahi saat di Pekanbaru kemarin, seperti defense dan komunikasi, tapi progress pemain muda kami juga terlihat. Persaingan sekarang di srikandi sekarang lebih merata, sangat menarik kalo dilihat dari roster musim ini," komentar Kadek Pratita Citta Dewi, pemain asli Bali yang bergabung di Merpati sejak SMP kelas 1 di usianya yang ke12 tahun kala itu.

3 dari 3 halaman