Sukses

MU Pakai Pola 4-2-3-1 untuk Maksimalkan Gaya Bermain Solskjaer

Musim lalu, Solskjaer masih menggunakan formasi 4-3-3 untuk MU. Sekarang, dia mencoba melakukan perubahan yang cukup signifikan.

Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer ingin timnya bermain dalam formasi 4-2-3-1 musim depan. Sistem ini dipercaya bakal memaksimalkan gaya bermain MU yang dirancang Solskjaer.

Desember lalu, ketika pertama kali melatih MU, Solskjaer masih mengadopsi formasi 4-3-3 yang ditinggalkan Jose Mourinho. Kala itu, Paul Pogba dipercaya sebagai gelandang yang boleh naik membantu penyerang.

Permainan MU lalu berkembang di bawah Solskjaer. Tidak hanya mengandalkan serangan balik, MU memainkan gaya bermain klasik mereka: melambungkan bola dari belakang langsung ke depan.

Kini, pada pramusim jelang 2019/20 mendatang, Solskjaer akhirnya bisa mempersiapkan tim sejak awal. Dia bakal menerapkan taktiknya secara penuh dan menghapus jejak Mourinho dalam permainan tim.

Mengutip Metro, pelatih 47 tahun ini bakal membuat sedikit modifikasi pada taktik cepat yang dia terapkan untuk MU. Ya, Solskjaer ingin memainkan dua gelandang tengah di belakang lini serang yang lebih mengalir: 4-2-3-1.

Paul Pogba diberi kebebasan lebih. Dia bakal bermain dalam peran gelandang serang, yakni posisi yang membebaskan dia untuk menggempur kotak penalti lawan. Dengan itu, potensi Pogba diyakini bisa dimaksimalkan bersama MU.

Biarpun demikian, perubahan taktik ini masih bergantung pada pergerakan MU di bursa transfer. Jika Solskjaer bisa mendapatkan gelandang yang dia inginkan, taktik ini bakal berjalan mulus. Solskjaer bisa membebaskan Pogba naik menyerang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Double Pivot

Taktik 4-2-3-1 dimotori oleh double pivot. Dua gelandang sentral itu memikul peran yang paling krusial. Taktik ini bakal membentuk permainan seimbang jika Solskjaer benar-benar mampu mewujudkannya.

Saat ini, hanya Nemanja Matic yang cukup bagus diturunkan dalam peran it, sayangnya performa Matic mulai menurun. Inilah alasan Solskjaer terus mendorong pihak klub mencari gelandang tangguh.

3 dari 3 halaman

Butuh Winger

Dia juga membutuhkan penyerang sayap yang tidak hanya jago menyerang, melainkan bisa mundur bertahan dengan cepat. Dua penyerang sayap inilah yang bakal membantu dua gelandang sentral dalam menutup serangan lawan.

Berangkat dari pemahaman itu, sekarang cukup jelas mengapa Solskjaer memburu pemain seperti Daniel James, Bruno Fernandes, dan Aaron Wan-Bissaka.

Sumber: Bola.net

Saksikan video pilihan di bawah ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.