Sukses

Jurus Finishing Terbaik Para Atlet di One: Legendary Quest

Juara dunia dua cabang olahraga One Championship, Stamp Fairtex, akan mempertahankan gelar juara dunia One Atomweight Muay Thai untuk pertama kalinya bulan Juni ini.

Liputan6.com, Jakarta - One: Legendary Quest akan menjadi ajang yang penuh dengan kemenangan KO, karena beberapa petarung kelas dunia akan tampil di dalam gelaran di Shanghai tersebut.

Juara dunia dua disiplin beladiri asal Thailand, Stamp Fairtex, akan mempertahankan gelar juara dunia One Atomweight Muay Thai melawan Alma Juniku.

Keseruan pada tanggal 15 Juni di Baoshan Arena, Shanghai, Tiongkok akan ditambah dengan berbagai pertandingan menegangkan, termasuk turnamen One Super Series.

Sebelumnya, mari kita simak beberapa aksi KO dari atlet yang akan bertanding:

Serangan Balik Mematikan Milik Anderson Silva

Anderson “Braddock” Silva tampil pertama kali bersama One dengan mengalahkan Andre “The Giant” Meunier hanya dalam 74 detik.

Kemenangan ini diraih dalam ajang One: Roots Of Honor, dimana Andre sempat menyerang dengan sangat agresif. Tetapi, atlet kelahiran Sao Paulo, Brasil ini tetap tenang dan mencari celah untuk menyarangkan serangannya.

Ketika “The Giant” maju dengan hook kirinya, “Braddock” dengan mudah menghindar dan menyarangkan sebuah pukulan overhand kanan yang segera menjatuhkan lawannya.

Pukulan Kanan Berbahaya Dari Kwon Won Il

“Pretty Boy” Kwon Won Il hanya membutuhkan 19 detik untuk menjatuhkan seorang atlet veteran, Eric “The Natural” Kelly, dalam ajang One: Roots Of Honor.

Mirip ketika ia mengakhiri perlawanan salah satu atlet nasional Indonesia, Anthony “The Archangel” Engelen, petarung sensasional dari Korea Selatan ini memiliki presisi waktu dan serangan yang sangat baik untuk menang.

Ia berhasil menyarangkan sebuah pukulan saat Eric maju dengan hook kirinya, dan menyerbu dengan serangan bertubi-tubi ala ground and pound, sebelum wasit memisahkan keduanya.

Dengan kemenangan ini, Kwon akan menghadapi seorang penyerang lainnya, Matsushima, dalam sebuah pertandingan divisi featherweight pada tanggal 15 Juni.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tendangan Sensasional Dari Phoe Thaw

Petarung tuan rumah  Phoe “Bushido” Thaw (kanan) mengalahkan atlet Indonesia, Yohan Mulia. (ONE Championship)

Phoe “Bushido” Thaw menyarangkan sebuah KO fenomenal ketika melawan Sor Sey di ajang One: Quest For Gold – yang dianggap sebagai penyelesaian terbaik di ONE Championship untuk tahun 2018.

Pahlawan asal Myanmar ini memulai dengan serangan jarak jauh, yang disambut oleh sebuah kombinasi pukulan dari atlet Kamboja dengan kemampuan Kun Khmer itu.

Phoe mampu mengatasi agresi Sor dan membalas dengan sebuah jab yang disambung dengan tendangan kanan ke arah rahang lawannya, dimana wasit akhirnya menghentikan pertandingan setelah melihat atlet perwakilan Top Team dari Kamboja ini kepayahan.

Phoe akan kembali beraksi melawan atlet andalan Indonesia, Victorio “Indra” Senduk, tanggal 15 Juni nanti.

Pukulan Bertubi-Tubi Tarik Khbabez

Ketika Tarik “The Tank” Khbabez bertemu dengan Ibrahim “Mr. Cool” El Bouni dalam sebuah pertandingan penuh pukulan, kemampuannya dalam bertinju menjadi pemisah tingkatan keduanya.

“The Tank” telah memberikan tekanan dari pembukaan ronde pertama dalam ajang One: Pursuit Of Greatness, dimana hal ini tidak dapat dihindari oleh “Mr. Cool.”

Kombinasi serangan dari Ibrahim, yaitu tendangan lutut dan hook kiri keras mampu dihindari oleh lawannya, yang merupakan seorang pemegang dua kali Juara Dunia SUPERKOMBAT Heavyweight.

Dengan sebuah uppercut kiri, diikuti dengan dua hook kiri dan sebuah straight kanan, Tarik dengan mudah membuat lawannya kelelahan sebelum wasit menghentikan pertandingan.

Di Shanghai, Tarik akan menghadapi Anderson Silva dalam sebuah pertandingan divisi light heavyweight kickboxing yang mungkin akan menentukan siapa yang akan berlaga dalam perebutan Juara Dunia.

Hantaman Keras Koyomi Matsushima

Koyomi “Moushigo” Matsushima memulai karirnya dalam “The Home Of Martial Arts” melawan mantan Juara Dunia One Featherweight Marat “Cobra” Gafurov, dan berakhir dengan kemenangan.

Pada ronde pertama dalam ajang One: Conquest Of Heroes, Marat mencoba untuk mendekati Koyomi dengan sebuah tendangan rendah, namun ia menurunkan tangan kirinya dan membuka celah di dagunya.

Atlet asal Jepang ini kemudian beralih ke kuda-kuda southpaw dan melayangkan sebuah hook saat “Cobra” berusaha maju. Hal ini menyebabkan rahang Marat terkena sebuah pukulan telak dan ia pun terjatuh.

“Moushigo” langsung mengejar dan melayangkan pukulan bertubi-tubi sebelum akhirnya dihentikan oleh wasit.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.