Sukses

Seorang Suporter Diamankan Usai Paksa Masuk ke Kongres PSSI

Mimit diamankan setelah merangsek memaksa masuk ke dalam arena Kongres Tahunan PSSI.

Liputan6.com, Bali - Satu orang suporter diamankan saat menggelar aksi demonstrasi menuntut bersih-bersih di tubuh PSSI. Suporter yang mengenakan atribut Bonek itu bernama Mimit.

Namun, Mimit merupakan suporter pendukung Madura United, K-Conk. Mimit diamankan setelah merangsek memaksa masuk ke dalam arena Kongres Tahunan PSSI. Rekan-rekan mereka kemudian menuntut agar rekan mereka dilepaskan. "Lepaskan Mimit," teriak mereka, Minggu (20/1/2019).

Suasana sempat tegang ketika mereka terus merangsek masuk ke dalam arena kongres. Namun, mereka dihadang oleh barikade polisi. Akhirnya mereka berdialog dengan Direktur Intelkam Polda Bali, Komisaris Besar Wahyu Suyitno. Kepada suporter, pihak kepolisian berjanji akan membebaskan Mimit sepanjang suporter tidak bertindak anarkis.

"Saya jamin Mimit akan kami lepaskan. Kalau perlu saya yang antar ke rumahnya," kata Wahyu.

Namun, suporter tetap memaksa ingin masuk ke dalam arena untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. "Kami ingin masuk menyampaikan aspirasi secara langsung," kata perwakilan suporter.

Wahyu tak memperkenankan mereka masuk ke dalam arena. Sebab, harus ada akses khusus untuk masuk ke dalam arena kongres PSSI. Bahkan, dirinya pun tak bisa masuk ke dalam arena kongres.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teruskan Aspirasi

Namun, Wahyu berjanji akan meneruskan aspirasi mereka kepada PSSI. "Bagaimana bapak bisa menyampaikan aspirasi kami, bapak sendiri tidak punya akses masuk," teriak suporter.

"Saya bukan anggota Exco PSSI," sahut Wahyu.

Lantaran dianggap telah cukup menyampaikan aspirasinya, Wahyu meminta mereka membubarkan diri. "Aspirasinya sudah kami tampung. Percayakan pada Pak Krishna Mukti (Ketua Satgas Mafia Bola). Sudah ada beberapa yang ditangkap 11 orang. Tersangka masih akan bertambah karena masih ada yang diperiksa. Kita tidak akan membiarkan masalah ini. Percayakan kepada Polri," tutur Wahyu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.