Sukses

Hilangnya Optimisme dari Wajah Antonio Conte

Musim ini, Antonio Conte gagal membawa Chelsea mempertahankan gelar Liga Inggris.

Liputan6.com, London - Berstatus juara bertahan Liga Inggris, Chelsea musim ini malah tercecer di peringkat kelima klasemen sementara. The Blues terpaut delapan poin dari penghuni posisi empat, Tottenham Hotspur.

Ini jelas merupakan kemunduran bagi Eden Hazard dan kawan-kawan. Chelsea memenangkan trofi Liga Inggris musim lalu dengan meyakinkan, memimpin tujuh poin dari peringkat kedua, Tottenham.

Sebagai klub besar, harus diakui Chelsea tengah krisis. Sang arsitek, Antonio Conte, dianggap sosok di balik menurunnya performa The Blues musim ini.

Sejak awal musim, Antonio Conte terus-menerus meminta manajemen membeli pemain baru. Menurut pelatih berpaspor Italia ini, Chelsea tidak punya kedalaman skuat untuk turun di empat kompetisi (Liga Inggris, Piala Liga, Piala FA, dan Liga Champions).

Musim lalu, klub asal London Barat tidak bermain di Liga Champions. Antonio Conte berulangkali menyebut bahwa Chelsea nyaris selalu menurunkan pemain yang sama ketika menjuarai Liga Inggris musim lalu.

Akan tetapi, permintaan Conte tidak kunjung dipenuhi manajemen Chelsea. Baru pada Januari 2018 atau bursa transfer musim dingin lalu, tiga pemain didatangkan ke Stamford Bridge, Ross Barkley dari Everton, Olivier Giroud dari Arsenal, dan Emerson Palmieri dari Roma. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Terlibat Transfer Chelsea

Perekrutan itu pun Conte masih belum puas. Sebab, mantan pelatih Juventus itu merasa kedatangan Barkley, Giroud, dan Emerson Palimieri sedikit terlambat.

Bukan hanya itu, Conte merasa tidak dilibatkan dalam penjualan dan pembelian pemain yang dilakukan The Blues. Situasi ini membuat pelatih kelahiran Lecce itu tak senang.

Bahkan, sahabat Conte, yang juga mantan pemain Juventus dan Timnas Italia, Gianluca Vialli, menyatakan bahwa pelatih berusia 48 tahun itu sudah tidak sabar meninggalkan Chelsea.

"Dia (Conte) tidak tahan lagi, mereka menjual atau membeli pemain tanpa berkonsultasi dengannya. Chelsea menginginkan seorang manajer yang lebih mengabdi kepada klub," ujar Vialli, seperti dilansir Daily Mail.

"Apakah itu (tawaran untuk Conte) Italia atau Paris Saint-Germain? Akan ada antrean yang menawarinya kontrak," katanya.

3 dari 3 halaman

Berkurangnya Ambisi

Ketika ditanya mengenai masa depannya bersama klub milik Roman Abramovich itu, Conte mencoba realistis. Ambisi dan optimisme yang pertama kali dia bawa ke Stamford Bridge tidak lagi terlihat.

Conte seolah kehilangan motivasi. Padahal, dia dikenal sebagai pelatih yang bersemangat, berapi-api, dan selalu coba menularkannya ke pemain. Conte karib dengan sifat optimistis.

Dia tetap melindungi anak-anak asuhannya dari kritikan media. Conte menilai para pemain Chelsea telah memberikan segalanya selama musim ini.

"Saya tidak khawatir (soal masa depan di Chelsea). Kami bekerja sangat keras untuk mendapatkan musim yang bagus, tapi saya pikir pada akhirnya, kami mendapatkan yang pantas musim ini. Itu berarti ini nilai kami," terang Conte.

Dari 31 pertandingan yang telah dilakoni di Liga Inggris sejauh musim ini, Chelsea telan menelan sembilan kekalahan. The Blues juga tersingkir di babak 16 besar Liga Champions.

Di Piala Liga, Chelsea sudah angkat koper di babak semifinal setelah takluk dari Arsenal. Satu-satunya peluang Chelsea angkat trofi terdapat di ajang Piala FA, di mana mereka akan bertemu Southampton di babak semifinal.

"Kami mencoba memanfaatkan tujuh laga tersisa dengan melakukan yang terbaik untuk tempat di Liga Champions. Tapi, itu tidak akan mudah," imbuh mantan pelatih Juventus ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.