Sukses

Rookie MotoGP 2018, Morbidelli: Rossi Mengajarkan Segalanya

Morbidelli akan menjadi pesaing Rossi di MotoGP 2018.

Liputan6.com, Jakarta - Franco Morbidelli, rookie MotoGP 2018, bukan sosok kacang lupa kulit. Kesuksesannya selama beberapa tahun terakhir tak lepas dari sosok Valentino Rossi. Bagi Morbidelli, Rossi adalah seorang guru.

Morbidelli adalah rookie yang aksinya begitu dinanti pada MotoGP 2018. Itu karena ia menyandang status sebagai juara dunia Moto2 2017. Dan itu merupakan gelar juara dunia pembalap 22 tahun tersebut di Grand Prix.

Di balik itu semua, Morbidelli mengakui bahwa Rossi memiliki jasa besar kepadanya. Pertemuan pertama keduanya terjadi di rumah adik angkat Rossi, Luca Marini. Lalu keduanya kembali bertemu di lintasan di Cava.

Suatu hari, Morbidelli mendapatkan tawaran untuk menjadi pembalap yang bernaung di bawah Rossi. Sejak saat itu pula pembalap berusia 38 tahun itu berjanji akan membantu Morbidelli ke MotoGP hingga akhirnya ia masuk VR46 Academy.

"Ada banyak hal, jika saya menulisnya, akan ada daftar panjang. Pada dasarnya, saya telah mempelajari semua hal yang saya ketahui soal balapan dari Valentino dan akademinya. Jadi itu benar-benar daftar yang sangat panjang," kata Morbidelli, dilansir Speedweek.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Balapan Tersulit

Franco Morbidelli, rookie MotoGP 2018. (MOHD RASFAN / AFP)

Butuh waktu empat tahun bagi Morbidelli untuk menunjukkan kualitasnya hingga akhirnya dipercaya naik ke MotoGP. Setelah finis di peringkat ke-11, ke-10, dan keempat, pembalap berusia 22 tahun itu akhirnya merengkuh gelar juara dunia pada musim 2017.

Dari 18 balapan, pembalap asal Italia mampu merebut 12 podium yang delapan di antaranya adalah kemenangan. Ia mengoleksi 308 poin, unggul 65 poin atas Thomas Luthi, rekan setim yang juga menjadi pesaing terdekat.

Terlepas dari itu semua, Morbidelli mengungkapkan ada beberapa balapan di musim 2017 yang sempat membuatnya frustrasi. "Misano tentu merupakan balapan terberat. Saya bagus sepanjang akhir pekan dan ingin mendapatkan hasil bagus. Dalam balapan, saya agak gugup, dan seperti yang semua kita tahu, saya jatuh setelah tiga putaran," tegas Morbidelli.

3 dari 3 halaman

Statistik Morbidelli

2013: 3 balapan, 0 kemenangan, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 0 poin

2014: 18 balapan, 0 kemenangan, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 75 poin

2015: 14 balapan, 0 kemenangan, 1 podium, 0 pole, 2 fastest lap, 90 poin

2016: 18 balapan, 0 kemenangan, 8 podium, 0 pole, 3 fastest lap, 213 poin

2017: 18 balapan, 8 kemenangan, 12 podium, 6 pole, 8 fastest lap, 308 poin

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.