Sukses

MotoGP: Soal Fairing, Dovizioso dan Lorenzo Beda Pendapat

Dovizioso menilai masih banyak kekurangan pada fairing baru Ducati di MotoGP 2017.

Liputan6.com, Brno - MotoGP Republik Ceko 2017 menjadi momen perdana Ducati menggunakan fairing aerodinamis baru. Namun, hasil dari fairing tersebut belum begitu signifikan. Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso pun beda pendapat soal itu.

Fairing Ducati yang baru dijajal pada MotoGP Ceko itu fokus pada gaya tekan ke bawah (downforce). Itu agar Desmosedici milik Ducati memiliki keseimbangan lebih besar, termasuk saat melaju dengan kecepatan tinggi.

Namun, setelah tes yang dilakukan di Sirkuit Brno, Senin (7/8/2017), masih ada keluhan yang diungkapkan Lorenzo. Menurutnya, fairing baru membuat kecepatan motornya berkurang sekitar 7 km/jam. Namun, ia mengindikasikan akan tetap menggunakannya pada balapan selanjutnya.

Berbeda dengan Lorenzo, Dovizioso justru ragu menggunakan fairing baru pada balapan-balapan selanjutnya. Meski merasa cukup yakin untuk MotoGP Austria di Sirkuit Red Bull Ring, Minggu (13/8/2017), ia belum memutuskan menggunakannya atau tidak. Penyebabnya adalah karena ia tak mendapatkan waktu putaran secara pasti.

"Hari ini (Senin) adalah waktu tes yang sempurna untuk membuat perbandingan tentang fairing dengan cara yang tepat. Kami santai, kami mencoba pengaturan berbeda. Imbasnya sangat jelas untuk memahami perbedaan di masa depan karena fairing ini sangat sulit dikendalikan," kata Dovizioso, dilansir Crash.



Pengoleksi dua kemenangan di MotoGP 2017 itu melanjutkan, "Anda mendapatkan hal positif dan juga negatif. Setiap balapan berbeda sehingga akan sulit mengambil keputusan di lintasan untuk menggunakannya atau tidak. Di Austria, saya yakin kami akan menggunakannya. Tapi kami belum memutuskan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Galau

Sejak penggunaan sayap dilarang pada MotoGP 2017, Ducati memang memusatkan upayanya dalam pembuatan fairing. Fungsinya pun hampir sama dengan sayap atau winglet. Kebetulan, sayap pula yang membuat Ducati memiliki rapor bagus sejak akhir musim lalu.

"Biasanya saat Anda mencoba beberapa pengaturan, waktu putaran memberikan Anda jawaban untuk mengambil keputusan. Saya yakin ini berbeda. Kami bisa cepat, tapi Anda harus menganalisis dengan cara yang tepat. Itu sebabnya sangat, sangat sulit," tegas pembalap asal Italia itu.

"Selain itu juga sangat penting di MotoGP betapa mudah dan berapa banyak energi yang Anda gunakan saat membuat putaran. Terkadang sepersepuluh tidak artinya jika dibandingkan dengan intensitas yang bisa Anda pakai untuk semua balapan," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.