Sukses

Dinilai Keras Kepala, Rossi Malah Beri Saran untuk MotoGP

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi gagal naik podium di MotoGP Jerman, Minggu (17/7/2016).

Liputan6.com, Sachsenring - Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi gagal naik podium di MotoGP Jerman, Minggu (17/7/2016). Dia gagal karena sifat tidak mau mendengarkan arahan dari timnya.

Balapan yang berlangsung di Sirkuit Sachsenring itu diawali dengan lintasan basah. Namun pada pertengahan lomba, sirkuit menjadi kering. Tim Movistar Yamaha sudah meminta Rossi mengganti motornya sejak lap ke-20.

Baca Juga

  • Mourinho Bakal Asah Bek Baru MU Agar Sehebat Pemain Madrid
  • Inilah 5 Raja Dribel Liga Inggris
  • Striker Bidikan Juventus Beri Kode Gabung Barcelona

Namun, pembalap berusia 37 tahun tersebut baru mengganti motornya pada lap ke-23. Rossi pun berdalih melakukan hal itu karena kurang jelas melihat keterangan di lap board.

Karena itu, Rossi pun meminta penyelenggara MotoGP, Dorna Sport SL menghilangkan lap board dan menggantinya dengan sistem komunikasi radio. Dia ingin MotoGP meniru sistem yang sudah digunakan pada ajang balap Formula 1.

"Itu bakal membuat segalanya lebih mudah. Memang ini bukan Formula 1, tapi sistem komunikasi radio itu bisa membuat kami mengontrol situasi dan meningkatkan keamanan," katanya, dikutip dari GPXtra.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Informasi

"Tim itu punya banyak informasi sepanjang balapan. Sayangnya, mereka tidak bisa memberikan semua informasi hanya dengan menggunakan lap board," ucap Rossi menambahkan.

Rossi melanjutkan, bila MotoGP menggunakan sistem komunikasi radio sejak lama, dia mungkin tidak bakal kehilangan podium dari dua seri terakhir.

"Saat di Assen, bila tim mengatakan kepada saya situasi yang ada di belakang, saya bisa lebih santai dan tidak terjatuh. Sistem ini sangat penting buat saya," ucap pembalap asal Italia tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.