Sukses

AFC Minta Bantuan FIFA Perangi Intervensi Pemerintah

Menurut AFC, Intervensi pemerintah telah menyebabkan kemunduran sepak bola di negara-negara yang mengalaminya.

Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) meminta FIFA turun tangan menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi anggotanya akibat intervensi pemerintah. Sebab, tindakan tersebut telah menimbulkan sanksi dari FIFA yang memicu kemunduran sepak bola di negara yang bersangkutan. 

Seperti diketahui, setidaknya ada dua anggota AFC yang menderita akibat intervensi pemerintah, yakni Indonesia dan Kuwait. AFC telah membentuk gugus tugas untuk mencari cara menyelesaikan persoalan ini. Mereka kemudian menggelar rapat di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (6/4/2016).

 

Baca Juga

  • Kiper Real Madrid Tiru Gerakan Tendangan Kalajengking
  • Kemenpora Tidak Akan Halangi ISC
  • Trofeo Persija Mendekat, Tiga Tim Bersiap



"Anggota asosiasi kami (MA) telah dihukum atas tindakan yang di luar kendali mereka," kata pimpinan rapat, Filipino Mariano V. Araneta Jr. "Ini benar-benar sangat berbahaya bagi anggota yang bukan hanya karena mereka dilarang tampil di laga internasional tapi juga hilangnya pemasukan dari para akar rumput," beber Araneta Jr seperti dilansir SuperSport.com.

Araneta Jr menambahkan, situasi ini membuat sejumlah proyek pengembangan yang dilakukan anggotanya terhambat. Terhentinya dana bantuan dari pihak sponsor, serta dari AFC dan FIFA pada akhirnya juga menimbulkan kerugian besar bagi asosiasi yang terkena hukuman.

Ketua Ad-Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar (tengah) menunjukkan surat dari FIFA berikut  lembaran pernyataan sikap terkait belum tuntasnya kisruh persepakbolaan Indonesia, Jakarta, Kamis   (4/2/2016). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Indonesia merupakan salah satu negara yang dimaksud Araneta Jr. Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menjadi anggota resmi AFC telah dibekukan oleh FIFA akibat intervensi yang dilakukan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Sanksi FIFA bermula dari pembekuan PSSI yang dilakukan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, 18 April tahun lalu. Akibatnya, Indonesia terkucil dari pentas internasional dan telah kehilangan sejumlah momen penting, seperti babak kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.

Di dalam negeri, kompetisi juga terhenti. Ini membuat klub menyambung hidup dari turnamen ke turnamen. Hingga hampir setahun, pemerintah belum juga mencabut pembekuan tersebut meski di jalur hukum, pihak Kemenpora juga sudah tiga kali menderita kekalahan dari PSSI. 

Delegasi FIFA juga sudah pernah berkunjung ke Indonesia untuk menemui berbagai stake holder sepak bola di Tanah Air. Lewat pertemuan tersebut disepakati untuk membentuk Komite Ad Hoc yang dipimpin oleh Agum Gumelar, tapi tanpa satu pun wakil dari pihak pemerintah.

 Delegasi Komite Ekskutif FIFA, Kohzo Tashima (tengah) menghindari wartawan saat berkunjung ke kantor PSSI

Nasib yang sama juga dialami oleh Kuwait. Negeri Seribu Satu Malam itu juga disanksi FIFA sejak Oktober lalu akibat intervensi pemerintah. Akibat kejadian ini, Kuwait harus merelakan persaingan menuju Piala Dunia 2018 dan terancam tersingkir dari Piala Asia.

"Kita perlu mendukung anggota-anggota ini agar sepak bola mereka tidak jauh tertinggal. Kita juga perlu mencari segala kemungkinan untuk menghindari intervensi pemerintah kepada anggota kami."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.