Sukses

Tontowi/Liliyana Mengaku Mati Kutu di Poin Kritis

Zhang Nan/Zhao Yunlei mampu bangkit dan sukses memanfaatkan kesalahan yang dibuat ganda Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ganda campuran tuan rumah dipastikan tanpa gelar Kejuaraan Dunia 2015. Itu setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tumbang dari tangan ganda China peringkat satu dunia, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Butet/Owi sebenarnya mampu menguasai jalannya pertandingan di set pertama. Mereka mampu tancap gas. Sayang, dua selanjutnya ganda peringkat 4 dunia itu kehllangan arah permainan.

Anti-klimaks performa Tontowi/Liliyana terjadi di set kedua, di mana mereka hanya membutuhkan satu poin untuk memetik kemenangan. Tapi nasib berkata lain, Zhang Nan/Zhao Yunlei mampu bangkit dan sukses memanfaatkan kesalahan yang dibuat ganda Indonesia.

Liliyana Natsir

Penurunan konsentrasi diakui Liliyana sudah terjadi sejak mereka menyelesaikan set kedua. Ketika itu, dia dan Tontowi hampir menang saat poin kritis berada di angka 20-20.

"Satu poin itu bedanya parah sekali. Di set ketiga kita terpengaruh. Pada saat set kedua seharusnya kita menang dan kenyataannya kalah, selanjutnya kita blank (fokus hilang)," kata Liliyana dalam jumpa pers di Istora Senayan, Jakarta.

Lewat kekalahan Owi/Butet, praktis All China Final di nomor ganda campuran terjadi di Kejuaraan Dunia 2015 karena sebelumnya Liu Cheng/Bao Yixin sudah memegang tiket ke final. Mereka mengalahkan rekan sekompatriotnya Xu Chen/Ma Jin.

"Kami kurang tenang menghadapinya. Saya sendiri terpengaruh penonton dan jadi gugup. Ini bumerang. Kami akui musuh kita bermain sangat tenang," kata Tontowi menimpali.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lepas dari tekanan

Di kubu lawan, Zhang Nan mengakui kalau ketenangan menjadi kunci untuk meredam Tontowi/Liliyana. Dan, tidak masalah bila poin mereka tertinggal."Yang terpenting kami bisa keluar dari tekanan," kata Zhang Nan.

Sementara itu, Zhao Yunlei menyatakan, segelintir dukungan suporter China memberikan tambahan tenaga."Biasa saja, kami hanya bermain sebaik mungkin. Tadi ada beberapa suporter yang membuat kami tetap bertahan," kata Zhao dibantu penerjemah.

"Karena banyak penonton, baik menang atau kalah, kami berharap mereka bisa melihat pertandingan yang layak untuk dinikmati," kata Zhao lagi. Kehilangan fokus pasangan ganda campuran Indonesia rupanya juga disadari mereka.

"Mungkin iya (kurang fokus). Karena kami berdua memberi serangan hingga mereka tertekan atau karena mereka di bawah tekanan dari penonton," Zhang Nan mengakhiri. (Ris/Rjp)

Baca juga:

Di Spanyol, Evan Dimas: Sepak Bola Itu Pahit!

Lupakan Marquez, Ambisi Lorenzo Hanya Kejar Rossi

Dibantai Bilbao, Enrique Belum Mau Lempar Handuk

Klasemen dan Jadwal Liga Inggris Setelah MU Atasi Villa

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini