Sukses

Kisah Bocah Maskot, Pendamping Pemain di Piala Dunia

Para bocah maskot itu pun ternyata sangat senang bisa terlibat dalam perhelatan sepakbola empat tahunan itu.

Liputan6.com, Jakarta - Oleh: Arief Permana

Ada pemandangan menarik sebelum wasit meniup peluit pertandingan. Sekumpulan bocah berbaris menggandeng para pemain berjalan dari lorong pemain menuju lapangan.

Kehadiran mereka memberikan warna tersendiri. Para bocah maskot itu pun ternyata sangat senang bisa terlibat dalam perhelatan sepakbola empat tahunan itu.

"Aku sangat senang pergi ke Brasil dan sangat gembira AS menang," ujar  Magali Juan (6 tahun). "Kakiku gemetar, aku berada di lapangan," katanya.

Magali mendapat kesempatan bergandengan tangan dengan bek Tim Nasional Amerika Serikat Fabian Johnson saat pertandingan Amerika Serikat kontra Ghana. Magali adalah salah satu dari dua anak muda dari Washington yang diberi kesempatan untuk pergi ke Brasil.

Bocah lainnya, Ghabriel Prewitt (10 tahun), sangat berterima kasih kepada ibunya dapat berangkat ke Brasil. Ghabriel terpilih menjadi bocah maskot dalam sebuah pesta kejutan yang digelar sebuah restoran siap saji yang menjadi sponsor resmi Piala Dunia.

Ghabriel akan menjadi pendamping pemain pada pertandingan AS melawan Jerman akhir pekan ini. "Itu mungkin waktu terbaik dalam hidup saya," ujar Ghabriel.

Program bocah maskot ini merupakan kerjasama antara FIFA dan restoran cepat saji. Tujuannya untuk memberikan kesempatan pada anak untuk mengawal pemain di lapangan. Mereka dipilih secara acak dari 1.408 anak-anak berusia antara 6-10 tahun. Magali dan Ghabriel adalah salah satu bocah yang beruntung mewakili Amerika Serikat untuk menjadi bocah maskot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.