Sukses

10 Perusahaan yang Pernah Menanggung Denda Terbesar di Dunia (I)

Korporasi besar global berani melakukan cara apapun untuk memperkuat bisnisnya. Termasuk berbuat curang untuk menyembunyikan kekayaannya.

Perusahaan-perusahaan multinasional di dunia tercatat terus tumbuh besar dan kuat. Bahkan saking kuatnya, sebagian perusahaan mampu menahan badai ekonomi yang menerpanya. Sayangnya, kekuatannya seringkali bisa ambruk di tangan hukum.

Seperti dikutip dari The Richest, Kamis (9/1/2014), beberapa perusahaan di dunia terlena dengan harta hingga berani melakukan cara apapun untuk memperkuat bisnisnya. Namun keinginan tersebut ternyata dapat berubah menjadi malapetaka jika dilakukan dengan cara yang keliru.

Sejumlah perusahaan global akhirnya terbukti melakukan kecurangan untuk membesarkan bisnisnya. Ironisnya, kecurangan tersebut juga dilakukan perusahaan obat-obatan yang tega menipu para pasien demi keuntungan pribadi dan korporasi.

Untuk mencegah hal serupa terjadi kembali, denda dalam jumlah besar tak segan-segan dijatuhkan pada perusahaan-perusahaan yang melanggar hukum. Tengok saja perusahaan minyak multinasional, BP yang kelabakan karena harus membayar denda hingga senilai US$ 34 miliar.

Lengkapnya, berikut 10 perusahaan yang pernah menerima denda terbesar di dunia:

1. British Petroleum

Jumlah denda: US$ 34 miliar

Denda terbesar di dunia yang pernah diberikan untuk kategori korporasi menimpa perusahaan minyak multinasional asal Inggris, BP. Perusahaan yang berbasis di London itu harus menanggung denda senilai US$ 34 miliar akibat tumpahan minyaknya di Teluk Meksiko.

Tumpahan minyak tersebut berasal dari ledakan tambang lepas pantai milik BP yang menewaskan 11 orang. Bencana lingkungan akibat tragedi itu sangat besar, minyak mentah dalam jumlah besar mulai mencemari Teluk Gulf yang memiliki lingkungan perairan unik serta pantai-pantai di Amerika Serikat bagian selatan dan Meksiko.

Minyak yang mengalir ke perairan tersebut berjumlah hingga 60 ribu barel per hari dan menjadikannya sebagai tumpahan minyak terbesar sepanjang sejarah. Diperlukan waktu sekitar tiga bulan untuk menggali lubang dan membersihkan lautan dari minyak.

Pemerintah Inggris dan BP dinilai lamban dalam menangani bencana tersebut dan harus membayar denda itu sebagai sanksinya. Hingga saat ini kasus tersebut belum selesai, dan sejumlah pegawai masih akan diajukan sebagai tersangka.

2. Glaxo-Smith-Kline

Jumlah denda: US$ 3 miliar

Salah satu skandal di dunia medis datang dari produsen farmasi multinasional Glaxo-Smith-Kline yang terlibat dalam penawaran serius dan super cerdik. Lantaran aksinya menyuap para dokter, perusahaan yang berbasis di Inggris ini dikenai denda mengejutkan senilai US$ 3 miliar pada 2012.

Badan pengasawan makanan dan obat-obatan, Food and Drugs Administration menyatakan perusahaan itu bersalah karena membayar dokter untuk mempromosikan sejumlah produknya. Parahnya para dokter juga ddiminta untuk mengiklankan produknya lewat media.

Temuan FDA juga menunjukkan, obat untuk orang dewasa diberikan secara ilegal pada anak-anak dan remaja. Selain itu, perusahaan tersebut juga dituduh memanipulasi penelitian medis untuk membuat obat yang djualnya laku keras.

3. Time Warner

Jumlah denda: US$ 2,4 miliar

Pada 2005, perusahaan media, Time Warner terjerembab dalam usaha mergernya dengan perusahaan internet raksasa, AOL. Time warner dituduh menipu para pemegang sahamnya tentang rincian merger dan membuat para penanam modal geram hingga menyeret kasus tersebut ke pengadilan.

Kegagalan merger itu mencipakan kekacauain di perusahaan tersebtu yang memiliki lebih dari 90 ribu karyawan. Harga-harga saham ambruk sebagai kesalahan manajemen dalam menangani merger tersebut.

Akibatnya, Time Warner memperoleh denda sebesar US$ 2,4 miliar. Ironisnya, saat itu penghasilan Time Warner hanya berjumlah US$ 1,3 miliar. Sementara delapan pejabatnya menerima hukuman penjara karena tuduhan penipuan.

4. Pfizer

Jumlah denda: US$ 2,3 miliar

Usaha penipuan tampaknya marak di kalangan pengusaha penjual obat-obataa. Perusahaan produsen obat multinasional, Pfizer dituduh telah menipu konsumen atas produknya.

Untuk itu, Pfizer harus membayar denda dalam jumlah yang luar biasa senilai US$ 2,3 miliar pada 2009. Angka tersebut merupakan denda terbesar sepanjang sejarah di dunia kesehatan AS.

Kasusnya berawal dari Bextra, yang dijual untuk pereda rasa sakit paska operasi padahal bukan peruntukannya. Meski obat tersebut dijual anak perusahaannya Pharmacia & Upjohn, tetapi Pfizer tetap harus bertannggungjawab membayarnya.

5.Johnson & Johnson

Jumlah denda: US$ 2,2 miliar

Perusahaan ternama Johnson & Johnson juga merupakan salah satu perusahaan penerima denda terbesar. Pada 2012, perusahaan multinasional yang fokus pada penyedia peralatan medis, barang konsumen, dan obat-obatan karena kesalahan penggunaannya atas Risperda, obat anti kejiwaan sejak 1990-an.

Obat yang seharusnya dikonsumsi  untuk para penderita skizofrenia justru diberikan pada penderita lansia demensia. FDA menemukannya dan hasil temuannya membuat kepercayaan masyarakat menghilang karena perusahaan diduga melakukan malpraktek.

FDA menjatuhkan denda sebesar  US$ 2,2 miliar yang berjumlah sekitar seperempat dari laba Johnson & Johnson di tahun tersebut.(Sis/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.