Sukses

Medco Siapkan US$ 500 Juta untuk Belanja Modal

PT Medco Energi Internasional Tbk mengaku telah siap untuk membiayai belanja modal US$ 500 juta pada 2014.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menganggarkan belanja modal/capital expenditure (capex) sebesar US$ 500 juta. Dana belanja modal itu untuk mengembangkan Blok Migas Senoro-Toili.

Direktur Operasi PT Medco Energi Internasional Tbk, Frilia Belini Nyaman mengatakan, saat ini dana belanja modal tersebut sudah ada 50%. Dana itu berasal dari pinjaman Bank Mandiri dan Bank Standard Chartered  berjangka waktu tujuh tahun.

"Capex kita tahun depan belum resmi US$ 500 juta masih dalam final review, untuk proyek Senoro, kita sudah dapat pinjaman US$ 260 juta bulan Juli 2013, sebagian besar capex ini sudah terpenuhi dari fasilitas sudah ditandatangani," kata Frilia, dalam Investor Summit, di Kawasan Bisnis Sudirman, Kamis (28/11/2013).

Frilia menambahkan, sisa capex tahun depan akan digunakan untuk pengembangan Blok A dan blok migas lainnya yang sudah beroperasi, untuk sisa tersebut berasal dari uang kas operasional perusahaan.

"Sumber pendanaan dari kas operasional. Keputusan final development blok A, dan blok-blok yang sudah beroperasi," ungkapnya.

Untuk akusisi keluar negeri, Medco memiliki rencana akan melakukan ekspansi ke Oman, saat ini proses akusisi masih dalam tahap penjajakan. Selain itu, juga ada di Timur Tengah, namun untuk lokasinya tepatnya Frilia enggan menyebutkan.

"Kita selalu ada rencana ekspansi, kita selalu remajakan dan tambah, dalam rangka good bisnis, untuk luar negeri kita bicarakan dengan pemerintah Oman. Kita sedang melakukan pembicaraan untuk ekspansi di Timur Tengah, saya tidak mau bicara detail karena penjajakan," tuturnya.

Sedangkan domestik, Medco belum punya patokan blok migas yang akan diakuisisi namun Medco akan terus mencari Blok dalam negeri yang memiliki kandungan migas yang baik.

"Domestik kalau ada kesempatan baik kita turut serta kalau ada blok produksi yang berharga menambah interest kita yang kita miliki semua dalam penjajakan," tutupnya. (Pew/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini