Sukses

Rumah Tipe Apa yang Paling Laku Saat Bunga Kredit Naik?

Pengusaha pengembang properti mangatakan masyarakat kian pilih-pilih membeli rumah dengan melihat kondisi saat ini.

Masyarakat kian pilih-pilih membeli rumah dengan melihat kondisi bunga kredit saat ini. Itu karena mereka memikirkan cicilan yang harus dibayar tiap bulan bisa terus berubah akibat dampak dari kenaikan suku bunga kredit di bank.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Edi Ganefo mengungkapkan ada beberapa tipe yang paling banyak diincar masyarakat dengan menyesuaikan kantong mereka.

"Untuk perumahan komersil tipe paling laku 45 sampai 70, sementara pada rumah subsidi tipe 22 di Pulau Jawa dan 36 di luar Pulau Jawa," ujar Edi, Jumat (15/11/2013) ketika dihubungi liputan6.com.

Edi menyebutkan, pembeli rumah komersil dengan tipe 45 sampai 70 biasanya merupakan golongan menengah atas. Harga rumah tipe ini berkisar Rp 200 juta sampai Rp 500 juta per unit.

Sedangkan untuk rumah subsidi diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah bawah. Harga rumah tipe 22 dan 36 yang paling diincar berkisar Rp 88 juta sampai Rp 95 juta.

Edi menuturkan, kenaikan BI rate membuat masyarakat benar-benar memikirkan tipe rumah yang akan mereka beli. Sebab mereka tak mau terbelenggu cicilan yang besar karena melihat suku bunga kredit rumah terus naik seiring kebijakan Bank Indonesia yang terus meningkatkan bunga acuannya (BI rate).

Seperti diketahui, BI rate kembali naik untuk kelima kalinya menjadi 7,5%. Dampak dari ini, perbankan dipastikan akan mengikuti dengan menyesuaikan kembali suku bunga kredit mereka.

Menurut Edi, sebenarnya saat ini industri properti nasional sedang berjalan cukup baik. Meski, sepanjang tahun ini industri properti tersandung beberapa hal, seperti kenaikan bahan bakar minyak (BBM), tarif listrik dan BI rate.

Meski kondisinya masih baik, dia mengaku, BI sebaiknya tak lagi mengambil kebijakan menaikkan BI rate yang akan menekan sektor usaha perumahaan di Indonesia.

Selain menetapkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 7,5%, BI juga menaikkan landing facility dari 7,25% menjadi 7,5%. Sementara itu, fasilitas simpanan BI/Fasbi naik dari 5,5% menjadi 5,75%. (Nur/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini