Sukses

Harga Daging Rp 100 Ribu, Pedagang Bantah Ambil Untung Besar

Para penjual daging sapi tidak mau dianggap mendapat untung besar seiring masih tingginya harga daging sapi.

Para penjual daging sapi tidak mau dianggap mendapat untung besar seiring masih tingginya harga daging sapi yang hingga kini bertahan pada harga Rp 100 ribu per kilogram (kg).

Menurut Wajid (52), pedagang daging sapi di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, meski harga daging ini naik dan turun, untung yang didapatkan pedagang tidak berubah.

"Harganya masih tetap Rp 100 ribu per kg, untung yang kami dapat juga tetap sama, paling nggak lebih dari Rp 5.000 per kg. Sama saja walaupun harganya turun jadi Rp 75 ribu, atau naik jadi Rp 130 ribu, ya untung kami segitu-segitu saja," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (11/11/2013).

Hal senada dikatakan Surdi (49) penjual daging sapi di pasar yang sama. Menurut dia, harga daging sapi cenderung  bertahan lama dan sulit untuk turun bila harganya sudah naik.

Masih tingginya harga daging sapi ini dikatakan merupakan bentuk kegagalan dari pemerintah dalam menjaga harga daging sejak awal.

"Kalau daging harganya sudah naik ya memang susah turun lagi. Mestinya dari awal pemerintah jaga pasokan. Jadi dari dulu harganya nggak naik. Kalau sudah naik, baru mau diturunin, ya susah," tambah dia.

Surdi mengaku tidak masalah jika harga daging harus turun. Asalkan harga dari pemotongan juga turun. "Kita kan ambil untungnya juga nggak banyak. Kalau mau turun ya dari pemotongan juga harus turun. Malah bagus kalau turun, jualnya lebih gampang, kalau mahal-mahal kan pembeli juga enggak mau," tandas dia. (Dny/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini