Sukses

Jelang Idul Adha, Harga Daging Sapi Bertengger Rp 96 Ribu per Kg

Satu pekan menjelang perayaan Idul Adha harga daging diperkirakan naik Rp 1.000 menjadi Rp 96 ribu per kilogram (kg).

Satu pekan menjelang perayaan Idul Adha harga daging diperkirakan naik Rp 1.000 menjadi Rp 96 ribu per kilogram (kg).

Pantauan Liputan6.com di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, kenaikan harga daging terjadi karena pasokan dari pasar induk Kramat Jati sedikit menjelang perayaan Idul Adha. Selain itu diperkirakan ada yang memainkan harga daging.

Chairudin (46), pedagang daging di kios PD Pasar Jaya Pasar Minggu mengatakan, kenaikan harga memang terjadi setiap menjelang perayaan Idul Adha. Meski, besarannya tidak setinggi saat menjelang perayaan idul fitri. "Setiap perayaan Idul Adha biasanya naik Rp 1.000, tapi bisa lebih lah," tutur dia, Jumat (4/10/2013).

Chairudin menjelaskan, kenaikan harga daging sapi biasanya terjadi di saat stok di Pasar Induk Kramat Jati sedang sepi.

Selain itu, harga daging yang saat ini dinilai masih mahal membuat masyarakat mengurangi pembelian. Kenaikan harga daging sapi ditengarai juga karena adanya permainan harga oleh pengusaha-pengusaha.

"Kalau pengusaha besar, biasanya dia mainin harga daging. Kayak kemarin harga naik pas di saat dan menjelang Idul Fitri, di saat itu ada yang memainkan harga daging," tegas dia.

Sementara itu, satu pedagang sapi lainnya di PD Pasar Jaya Pasar Minggu, Risman (43) mengatakan, kenaikan harga daging sapi karena adanya permaianan harga. Selain faktor penguataan dolar Amerika Serikat.

Dolar, kata dia, mempengaruhi karena pasokan daging dari impor. "Tergantung dolar juga semua yah harga daging sapi itu, makanya sangat berpengaruh juga, kan karena kita masih banyak mengimpor daging sapi," ungkap Samin.

Ketika ditanya seberapa banyak daging sapi lokal yang benar-benar dihasilkan dari dalam negeri, ia menjelaskan, kalau daging sapi yang ada di Indonesia sudah sangat sedikit. Bayangkan saja peternak sapi di Indonesia juga sudah sedikit mengalami penurunan yang cukup banyak.

"Dulu kan masih ada sapi lokal, Boyolali, sama sapi Madura. Tapi sekarang sapi daerah Madura sudah nggak ada lagi dan susah dicari lagi di Jakarta. Kalau kita masih mengandalkan impor, dibanding sapi lokal yang ada disini," tutup Risman. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini