Sukses

Kisah Pegawai Pos: Rela Tak Libur Lebaran Demi Kiriman Paket

"Saya sangat merasa puas jika bisa mengantarkan amanah (kiriman) orang sampai kepada penerimanya," kata pegawai PT Pos, Mujiyono.

Ratusan karung berisikan surat dan paket lebaran tampak menyesaki ruang divisi distribusi di Kantor Pos Indonesia, Jakarta Pusat. Di antara tumpukan tersebut, terlihat salah seorang petugas bagian distribusi yang tengah asyik memindahkan kiriman ke truk.

Mujiyono (44), begitu nama aslinya, mengaku sangat menikmati pekerjaan yang telah dilakoni sejak 1989 itu. Tak pernah sedikitpun terlontar dari bibirnya rasa penyesalan selama puluhan tahun bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini.

"Saya sangat merasa puas jika bisa mengantarkan amanah (kiriman) orang sampai kepada penerimanya. Serasa ada kepuasan tersendiri yang tidak bisa tergantikan oleh materi," cerita dia saat berbincang dengan Liputan6.com, di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Mujiyono merasakan keikhlasan dalam mengemban tugasnya sebagai petugas di bagian distribusi meski setiap hari harus berhadapan dengan ribuan kantong kiriman surat dan paket.

"Pengiriman paket jika sedang ramai mencapai 5.000 kantong. Masing-masing kantong punya berat beragam, misalnya untuk pengiriman paket lewat jalur udara batas berat maksimal 30 kilogram (kg) dan 150 kg untuk jalur darat," jelasnya.

Saat Lebaran, Mujiyono mengaku kerap harus meninggalkan keluarga demi pekerjaan mulia ini. Rutinitas puluhan tahun yang telah dia jalani, tak membuat keluarga Mujiyono 'cemburu'.

"Keluarga saya sudah mengerti sekali walaupun tambahan dari lembur di Lebaran tidak terlalu besar, tapi saya berusaha untuk menikmatinya. Lebaran pertama ini, saya masuk shift siang dari empat shift. Nanti kalu sudah shift malam selesai, saya baru bisa libur," ungkapnya.   

Hal senada juga dirasakan petugas Pos Indonesia bagian mesin perangko, Eris Gustiar. Walaupun masih beruntung mendapat jatah libur pada Lebaran pertama, namun dirinya sudah kembali masuk kerja pada H+3 Lebaran.

"Sebenarnya keluarga maunya saya libur pas orang-orang pada cuti lebaran. Mau tidak mau tapi harus dijalankan, tapi kan perusahaan pengertian memberi uang tambahan transport dan makan sekitar Rp 75 ribu- Rp 100 ribu," pungkas dia. (Fik/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.