Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koperasi dan UKM mencatat sejumlah tantangan utama dalam pengembangan UMKM selama 10 tahun terakhir, terutama pada sektor usaha mikro dan lebih kecil.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Yulius, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar adalah mengatasi usaha super mikro yang cenderung hanya berorientasi untuk bertahan hidup.
Baca Juga
"Ya, saya kira tantangan terbesar bagi kita adalah UMKM skala super mikro yang hanya bertahan sebatas survival," ujar Yulius dalam konferensi pers di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Advertisement
Untuk merespons tantangan tersebut, pemerintah telah merancang berbagai bantuan untuk mempercepat pengembangan usaha super mikro, mulai dari akses pembiayaan hingga pemasaran.
"Fokus utamanya adalah memberikan kemudahan dalam hal pendampingan, pelatihan, serta akses yang diperlukan untuk mempermudah UMKM," jelas Yulius.
UMKM Naik Kelas
Melalui berbagai upaya ini, diharapkan UMKM dapat naik kelas. Namun, Yulius mengakui bahwa langkah ini masih cukup sulit dilakukan selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Tantangan terbesar kita adalah bagaimana mendorong UMKM naik kelas," tambahnya.
Â
Program Pengembangan UMKM Dilanjutkan di Era Prabowo Subianto
Kementerian Koperasi dan UKM juga telah merinci sejumlah program yang akan dilanjutkan pada era pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto, termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) UMKM dan sertifikasi produk UMKM.
Yulius menyampaikan bahwa KUR UMKM akan menggunakan skema baru dengan inovasi credit scoring, yang diharapkan mampu lebih efektif dalam memberikan akses pembiayaan.
"Program KUR akan dilanjutkan, dan dalam prosesnya akan kami terapkan analisis kredit scoring inovatif," ungkap Yulius.
Dorongan UMKM untuk Memiliki NIB
Selain itu, pemerintah akan terus mendorong UMKM untuk memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), yang diperlukan untuk mengakses pinjaman guna meningkatkan skala usaha.
"Program ini akan tetap kami lakukan di pemerintahan ke depan, agar UMKM bisa berkembang lebih baik," tambahnya.
Sertifikasi Produk UMKM untuk Daya Saing Global
Sertifikasi produk UMKM juga akan menjadi prioritas bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Sertifikasi ini dinilai penting untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar global.
"Kami akan terus mendorong sertifikasi produk untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM di kancah global," tutup Yulius.
Advertisement