Sukses

Bobroknya Kondisi Indofarma: Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan hingga Jadi Beban Bio Farma

Staf Khusus Menteri BUMM Arya Sinulingga buka-bukaan buruknya kondisi PT Indofarma Tbk (INAF).

Liputan6.com, Jakarta Staf Khusus Menteri BUMM Arya Sinulingga buka-bukaan buruknya kondisi PT Indofarma Tbk (INAF). Bahkan, menurutnya, keuangan perusahaan sudah berantakan sejak tahun lalu.

Salah satu yang menjadi sorotannya adalah kewajiban INAF membayar gaji karyawan. Belakangan ramai gaji karyawan Maret 2024 tidak dibayarkan. Arya mengungkap, Indofarma sebetulnya bisa menunggak gaji karyawan sejak tahun lalu.

Pasalnya, dalam setahun belakangan ini, operasional dan kewajiban bayar gaji karyawan Indofarma ditanggung oleh Holding BUMN Farmasi, Bio Farma.

"Sudah dibayar sejak dulu-dulu itu, bulan-bulan lalu itu udah dibayar. Jadi harusnya kalau Indofarma itu tidak di bawah Bio Farma mungkin taun lalu pun gak dibayar gajinya. Tapi justru sampai tahun lalu masih bisa bayar," ujar Arya kepada wartawan, dikutip Rabu (22/5/2024).

Dia menjelaskan, sudah sekitar ratusan miliar uang Bio Farma yang diserap oleh Indofarma. Menurutnya angka tersebut sudah terlalu banyak bagi Bio Farma menggelontorkannya.

"Mungkin kalau dia gak masuk ke sana, gak masuk anak perusahaannya Bio Farma, mungkin dari tahun lalu pun gak dibayar-bayar tuh gajinya. Jadi selama ini, selama beberapa bulan sebelum akhir tahun lalu itu, dibayarin sama Bio Farma semua itu gajinya," jelasnya.

Bantuan Terukur

Dengan adanya batasan tadi, turut kembali menggoyang keuangan dari Indofarma. Alhasil, terjadi penunggakan gaji di awal tahun 2024 ini.

Arya menegaskan, bantuan keuangan dari Bio Farma selanjutnya bakal dihitung secara terukur, menimbang kesehetan finansial Holding BUMN Farmasi itu.

"Makanya sekarang ini udah dibatasi akhirnya. Akhirnya gak bisa lagi Bio Farma gelontorin uang ke Indofarma dong. Makanya akhirnya terhambat di pembayaran gaji. Kalau terus dilajukan yaa, Bio Farmanya yang kasian," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bio Farma Terbebani

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan keuangan PT Bio Farma terbebani karena membayar gaji karyawan PT Indofarma Tbk (INAF). Angkanya ditaksir mencapai ratusan miliar.

Dia menjelaskan, sejak satu tahun belakangan, gaji Indofarma ditanggung oleh Bio Farma sebagai induk usaha. Namun, dia ingin kondisi ini tidak terus berlarut menjadi beban keuangan Bio Farma.

"Jadi langkah kami dulu itu buat Indofarma di bawah Bio Farma itu adalah langkah yang tepat juga, karena ketika kondisi Indofarma jelek paling tidak untuk kondisi gaji dan sebagainya itu bisa ditanggulangi oleh Bio Farma. Tapi kondisi ini ga bisa dibiarkan berlarut-larut. Jadi sudah berbulan-bulan Bio Farma yang menanggung gajinya indofarma, sebagai induknya," tutur Arya kepada wartawan, Selasa (21/5/2024).

Dia menyebut, Bio Farma sudah mulai menanggung gaji dan keperluan biaya Indofarma sejak tahun lalu. Dengan demikian, beban yang ditanggung Holding BUMN Farmasi itu dinilai sudah terlalu besar.

 

3 dari 3 halaman

Ratusan Miliar

Diketahui, Indofarma menunggak gaji karyawan sejak Maret 2024 lalu. Ternyata kondisi ini adalah kelanjutan dari beban keuangan perusahaan.

"Berbulan-bulan sebelumnya sudah, bukan sekarang ini, (gaji) Indofarma berbulan-bulan sebelumnya pun sudah dibayar, tahun lalu pun sudah dibayar sama Bio Farma. Yang sekarang, udah mulai ngadet, karena udah terlalu banyak uang Bio Farma yang diserap oleh Indofarma," tegas Arya.

Dia mengatakan, beban Bio Farma menanggung kebutuhan Indofarma ditaksir sudah mencapai ratusan miliar. Kendati begitu, dia tidak merinci angka pasti uang Bio Farma yang digunakan untuk membayar gaji karyawan Indofarma.

Dia menyebut, tersendatnya pembayaran gaji Indofarma di awal tahun 2024 karena Bio Farma sudah menanggung beban terlalu berat.

"Kenapa bisa bayar? Karena dibayarin sama Bio Farma, kalau sekarang udah kebanyakan, udah ratusan miliar uangnya Bio Farma masuk ke Indofarma untuk membantu Indofarma, yaa ada batasnya juga kan," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini